Selasa, 16 April, 2024

Mengenang KH Abdul Rouf, Ponpes Al-Muhajirin Teluk Gong Gelar Haul Rutin ke-13

MONITOR Jakarta – Dalam rangka mengenang jasa dan perjuangan ulama DKI Jakarta sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal KH. Abdul Rouf, Keluarga besar Pondok Pesantren Al-Muhajirin, Teluk Gong, Jakarta Utara menyelenggarakan peringatan Tahun Baru 1 Muharram 1439 H sekaligus haul rutin ke-13 di Pondok Pesantren Al-Muhajirin, Teluk Gong, Jakarta Utara, Sabtu (14/10).

Kegiatan Haul tersebut diisi dengan kegiatan pengajian dan ceramah agama yang disampaikan oleh Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Rahman KH. Syukron Ma'mun.

Dalam Tausiyahnya, Kyai Syukron berpesan kepada para jamaah agar meniru jejak langkah KH. Abdul Rouf dalam menyebarkan kebaikan dan tuntunan hidup sesuai ajaran Islam. KH Rouf tegas Kyai Syukron Ma'mun merupakan contoh nyata manusia sebagai makhluk Allah yang memberi manfaat bagi kehidupan manusia lainnya. 

- Advertisement -

"Matilah Kalian dengan meninggalkan manfaat. Jangan mau kalah dengan gajah yang apabila mati meninggalkan gading atau harimau yang meninggalkan belang," tegasnya. 

Belajar dari sosok KH. Abdul Rouf, Kyai Syukron mencontohkan telah banyak manfaat yang ditinggalkan beliau salah satunya adalah Pondok Pesantren dan Mesjid Al-Muhajirin sendiri termasuk berbagai majelis-majelis ilmu yang harus terus dijaga dan dilestarikan.

Untuk diketahui, KH. Abdul Rouf merupakan imam besar Masjid Istiqlal Jakarta tahun 1970 hingga 1990. KH. Rouf dikenal berkat produktivitas dan keilmuannya yang sudah menyebar di dalam maupun luar negeri.

Masjid Al-Muhajirin sendiri sering ramai dipadati oleh para jama'ah dari berbagai daerah, maupun warga sekitar pesantren. Antusiasme sangat terlihat dari mereka, mereka adalah para pecinta Kh. Rouf maupun para santri beliau. Kh. Syukron merasa sedang bernostalgia, karena  beliau sempat bersama Kh. Rouf, Kh. Rouf sudah patut dijadikan role model bagi setiap muballigh, bagaimana keikhlasan beliau dalam berdakwah. Itulah yang menyebabkan ilmu Kh. Rouf sudah tersebar di Indonesia bahkan sampai di luar negeri. 

Selain banyak membicarakan jejak-jejak dakwah KH Rouf, Kyai Syukron juga membahas sedikit mengenai sejarah terbentuknya NKRI maupun problema-problema yang kini sering menjadi masalah yang menimbulkan perpecahan antar umat beragama bahkan umat seagama. 

KH Syukron juga dengan gamblang menjelaskan nasib umat islam yang sudah terpengaruh oleh kebiasaan ataupun budaya barat. Kyai Syukron mengajak agar kumat islam tetap pada jalur ahli sunnah wal jama'ah.

"Biarkan budaya barat masuk, tapi kita akan tetap gagah pada apa yang diajarkan Rasulullah, tetap pada apa-apa yang diperjuangkan oleh Rasulullah dengan pahit getirnya perjuangan beliau diatas penderitaan beliau, hingga kita semua bisa menikmati sekarang, terutama para da'i yang mudah dan nyamannya ketika berdakwah," tegasnya. 

Di akhir tausyiah Kyai Syukron mengajak para Jamaah mempertahankan islam dari segala tantangannya, karena nilai dan kualitas keimanan kita akan ditentukan dengan tantangan itu sendiri.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER