MONITOR, Jakarta – Angka penyelundupan narkoba di Indonesia terbilang cukup tinggi. Ini terjadi lantaran kurangnya pengawasan secara ketat dari pemerintah Indonesia. Demikian kritik yang dilontarkan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso.
Buwas, sapaannya, menilai Indonesia belum serius dalam memerangi peredaran narkoba yang tengah menggurita saat ini. Ia pun membandingkan sistem pemeriksaan yang dilakukan petugas Indonesia dengan negara lain.
"Pengawasan di Indonesia masih kurang ketat. Kita belum terlalu serius. Contoh waktu saya ke Amsterdam, itu mau keluar-masuk bandara aja ribet sekali. Saya bawa obat sakit kepala aja bolak-balik dicek. Di Indonesia? Dengan mudahnya 1,2 juta pil ekstasi bisa masuk. Ini apa namanya kalau tidak ada kesengajaan?" cerita Buwas saat mengisi seminar di Hotel Kartika Chandra, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (11/10).
Terkait upaya yang dilakukan BNN, Buwas mengaku sempat bangga dengan penyitaan sabu sebesar 3,4 ton. Namun rupanya ia terkejut, saat mendapati jumlah sitaan masih jauh dari total sabu yang berhasil diselundupkan ke Indonesia.
"Sudah bangga tadinya, ternyata pas ditelusuri ke negara yang memproduksi, jumlah yang masuk ke Indonesia sekitar 250 ton. Tadinya saya nggak percaya, tapi ternyata memang demikian. Jadi masih banyak yang belum terpantau," terangnya.
MONITOR, Jakarta – Visi pengembangan pariwisata berkelanjutan yang mengangkat nilai-nilai lokal Indonesia menjadi perhatian besar…
MONITOR, Jakarta - Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember…
MONITOR, Timika - Pasca Aparat Keamanan (Apkam) Gabungan TNI Polri merebut Distrik Homeyo, Kabupaten Intan…
MONITOR, Cirebon - Berbagai tantangan dan persoalan yang dialami bangsa Indonesia dinilai kian mengkhawatirkan dari…
MONITOR, Magelang - Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Suwandi terus berkeliling ke berbagai…
MONITOR, Jakarta - Menjawab kebutuhan terhadap layanan keamanan digital yang terus meningkat di Indonesia, PT…