Categories: NASIONALPEMERINTAHAN

Mahasiswa Dinilai Perlu Sebarluaskan EBT di Pedesaan

MONITOR, Jakarta – Mahasiswa merupakan agen penting dalam pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) dan penyebarluasan informasi penerapan dan pemanfaatan EBT di perdesaan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan, Maritje Hutapea pada Workshop EBT di Universitas Andalas, Padang, Jumat (6/10).

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi, energi baru adalah energi yang berasal dari sumber daya baru, sementara energi terbarukan adalah energi yang berasal dari sumber energi terbarukan.

Sumber energi baru berasal dari sumber energi terbarukan maupun sumber energi tak terbarukan,antara lain nuklir, hidrogen, gas metana batu bara (coal bed methane), batu bara tercairkan(liquified coal), gas alam yang berasal dari serpihan bebatuan (Shale gas) dan batu bara(coal bed methane), batu bara tercairkan (liquified coal), gas alam yang berasal dariserpihan bebatuan (Shale gas) dan batu bara tergaskan (gasified coal).

Sumber energi terbarukan antara lain panas bumi, angin, bioenergi,sinar matahari, aliran dan terjunan air, serta gerakan dan perbedaan suhu lapisan laut.

Pengembangan EBT menjadi penting seiring dengan upaya konservasi energi untuk mencapai target bauran EBT dan perwujudan energi berkeadilan bagi masyarakat Indonesia. Oleh karenanya, potensi EBT yang dimiliki Indonesia harus dapat dimanfaatkan secara optimal.

Hingga saat ini Pemerintah terus berupaya memaksimalkan pemanfaatan EBT, salah satunya melalui pembangunan infrastruktur energi terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro, dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) yang pemanfaatannya untuk masyarakat Indonesia terutama yang terdepan, terluar, terisolir dan tertinggal.

Sejak tahun 2011 Kementerian ESDM melalui DJEBTKE telah membangun 563 unit PLTS off-grid dengan total kapasitas mencapai ± 18,625 MWp. PLTS off-grid selanjutnya dikelola oleh organisasi/koperasi/badan usaha desa dan operatornya berasal dari masyarakat setempat.

“Penting informasi mengenai penerapan EBT ini disebarluaskan oleh teman-teman mahasiswa. Saya berharap workshop ini mampu menggugah semangat adik-adik mahasiswa untuk berperan lebih besar dalam pengembangan EBT,” kata Maritje dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (7/10).

Maritje menambahkan agar mahasiswa dapat mengusung tema EBT dalam pelaksanaan kuliah kerja nyata dalam penelitian teknologi EBT tepat guna di desa-desa di Indonesia.

Recent Posts

Wajah Baru Bright Store Maksimalkan Pelayanan di Area SPBU Pertamina

MONITOR, Jakarta - Sebagai upaya memaksimalkan pelayanan di area SPBU Pertamina, PT Pertamina Retail melalui salah…

30 menit yang lalu

Suhu di Makkah Tembus 42 Derajat Celcius, Jemaah Jangan Lupa Gunakan APD

MONITOR, Jakarta - Jemaah haji Indonesia mulai memadati kota Makkah Al-Mukaromah. Berdasarkan laporan Petugas Penyelenggara…

2 jam yang lalu

Konflik Antara Platform Terestrial dan Digital, DPR Jelaskan Duduk Perkara Revisi UU Penyiaran

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Muhammad Farhan meyakini beleid revisi Undang-Undang (UU)…

3 jam yang lalu

Menpora Dito Hadiri Awards Ceremony Spartan Race Jakarta 2024

MONITOR, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo menghadiri Awards Ceremony Spartan…

4 jam yang lalu

Penerbangan Tertunda, Garuda Minta Maaf dan Janji Berikan Kompensasi

MONITOR, Jakarta - Garuda Indonesia meminta maaf atas keterlambatan penerbangan jemaah haji Embarkasi Solo menuju…

6 jam yang lalu

Menparekraf Apresiasi Film Tuhan Izinkan Aku Berdosa

MONITOR, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga…

7 jam yang lalu