Categories: HUMANIORASOSIAL

BKKBN Dukung Revolusi Mental Lewat KB

MONITOR, Jakarta – Revolusi Mental yang dicanangkan Presiden Joko Widodo di era kepemimpinannya tak lepas dari peran BKKBN, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional yang terus mendorong agar masyarakat Indonesia memiliki nilai-nilai tentang membangun keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui program Keluarga Berencana (KB).

Pasalnya, Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty menjelaskan, kini Indonesia sedang menghadapi tantangan masalah kependudukan, yakni bonus demografi; kondisi dimana penduduk usia kerja mendominasi melebihi 50 persen dibanding bukan usia kerja. Hal itu akan berdampak negatif bagi kesejtahteraan rakyat, jika kualitas usia kerja tersebut mumpuni, alias mapu berdaing didunia kerja.

"(Usia kerja yang melimpah) jadi anugrah kalau manusianya berkualitas. Kualitasnya bisa kita lihat dari dua konsep; kopetensi dan karakter. Kompetensi bisa kita lihat dari rata-rata lama sekolah, dan rata-rata terakhir anak bersekolah di Indonesia 7,8 tahun, berarti hanya menjajak SD. Berarti orang yang menjajak SD 60 persen," katanya dalam wawancara khusus bersama MONITOR di Jakarta, Selasa (12/9).

Hal itu, Lanjut Surya, menunjukkan bahwa penduduk Indonesia kompetensinya masih jauh tertinggal dari negara lain,  jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang berpendidikan Strata 1 dan 2. Disinilah peran Program KB yang selalu disosialisasikan oleh BKKBN itu bagi Gerakan Revolusi Mental.

Menurutnya, kopetensi yang dimiliki angkatan kerja kini adalah warisan Orde Baru, dimana pemerintahan kala itu hanya fokus membangun ekonomi secara makro dan tidak fokus pada pembangunan manusia. "Jadi setelah Bung Karno jatuh kita tidak membangun manusia, kita lebih banyak membangun ekonomi makro," terangnya.

Terlepas dari isu politik tersebut, tegas Surya, tugas BKKBN kini mengembalikan pambangunan manusia untuk keluarga yang berkualitas melalui KB. Ya, dengan jargon "dua anak cukup" yang selalu disosialisasikan, maka cinta kasih yang diberikan orang tua kepada anak pun terpenuhi. Dengan demikian pembangnan manusia mulai dini guna mendukung Revolusi Mental pun tercapai, yakni terciptanya generasi emas Indonesia pada 2024 mendatang.

"Tugas BKKBN itu, menggaungkan kembali Program Keluarga Berencana dan membangun manusianya dalam KB, yakni keluarga berkualitas," tandasnya.

 

Recent Posts

Mejeng di Turki, Industri Alat Kesehatan Nasional Siap Dobrak Pasar Eropa

MONITOR, Jakarta - Industri alat kesehatan nasional terus berupaya untuk menembus pasar ekspor seiring dengan…

1 jam yang lalu

Konflik Timur Tengah, DPR: Pemerintah Perlu Lakukan Dialog Multilateral

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini meminta pemerintah melakukan upaya untuk…

2 jam yang lalu

Ikhtiar Pelindungan Jemaah Indonesia, dari Syarat Istithaah sampai Senam Haji

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama tahun ini kembali mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Maklum, data…

5 jam yang lalu

Kemenangan Timnas U-23 Harus Jadi Momentum Mengembangkan Infrastruktur Olahraga Tanah Air

MONITOR, Jakarta - Timnas U-23 Indonesia mencatatkan prestasi gemilang dengan menaklukkan Korea Selatan dalam babak…

6 jam yang lalu

LBH GP Ansor Desak Nadiem Makarim Lindungi Mahasiswa Indonesia dari TPPO Berkedok Magang

MONITOR, Jakarta - LBH Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor mendesak Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan…

7 jam yang lalu

Sekjen Kemenag: Izin Prodi S3 UIN Pekalongan Segera Terbit

MONITOR, Jakarta - Sekjen Kementerian Agama M Ali Ramdhani berbagi kabar gembira bagi keluarga besar…

9 jam yang lalu