MONITOR, Pamekasan – Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Pamekasan, Jawa Timur tengah mempromosikan kesenian tradisional khas di wilayah tersebut yakni tari "dhangga".
Tarian ini ditelurkan melalui film layar lebar berjudul "Perempuan Berselimut Angin". "Kami sengaja mengangkat seni tradisional asli Pamekasan sebagai instrumen musik dan latar di film layar lebar yang kami garap, karena tari dhangga karena merupakan seni budaya khas Pamekasan," ujar Ketua Parfi Pamekasan Yoyok R Efendi kepada Antara di Pamekasan, Sabtu (2/9) sore.
Yoyok menjelaskan, "Dhangga" berasal dari kata "atangdheng ma ghagha" atau menari dengan gagah dan jenis tarian ini hanya ada di Desa Pademawu, Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
"Musik tari "dhangga" bukan gamelan, ataupun sejenis musik tabuhan lainnya, melainkan dari mulut," jelasnya.
Sekadar informasi, film berjudul "Perempuan Berselimut Angin" ini menghabiskan anggaran sekitar Rp3 miliar. Dalam ceritanya, film ini sengaja mengangkat kisah kemandirian perempuan Madura yang ditinggal suaminya merantau ke Malaysia.
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasarudin Umar menegaskan bahwa Kementerian Agama berkomitmen mengimplementasikan Asta Cita…
MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. bersama Pemerintah Kota Bandung memulai pembicaraan strategis…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi wacana kebijakan Pemerintah terkait penggunaan Nomor…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Alex Indra Lukman mengkritik penetapan Harga…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menggelar Festival Kemudahan dan Pelindungan…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani berpandangan bahwa upaya Pemerintah dalam mendorong transformasi…