MONITOR, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berjanji memeriksa kerugian PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang membuat maskapai penerbangan itu tidak bisa menyetor dividen ke negara.
Saat menggantikan Menteri BUMN Rini Soemarno di rapat kerja dengan Komisi VI DPR Jakarta, Rabu (30/8), Sri Mulyani mendapat banyak cecaran dari komisi bidang BUMN lantaran kerugian maskapai penerbangan nasional itu.
"Kami nanti akan periksa. Tentu kalau investasinya salah, itu kemudian menimbulkan masalah yang serius. Kalau dari sisi efisiensi, seharusnya bisa diperbaiki. Sedangkan kalau ada sesuatu yang sifatnya fundamental, apakah tata kelola, kami akan investigasi secara lebih serius lagi," katanya.
Pemeriksaan, Sri Mulyani mengatakan, tidak hanya akan dilakukan terhadap Garuda Indonesia tetapi pada badan usaha milik negara (BUMN) lain yang diproyeksikan masih merugi hingga akhir 2017 seperti Krakatau Steel, Bulog dan PAL.
Untuk diketahui, Garuda Indonesia sepanjang semester pertama 2017 mencatat kerugian 283,8 juta dolar AS atau Rp3,77 triliun (kurs Rp13.314), tertinggi dibandingkan BUMN lain. (ANT)
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 10 titik baru Kota Wakaf pada 2025. Hal…
MONITOR, Jakarta - Kapuspen TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi membuka secara resmi Penataran Penerangan Terintegrasi…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mendukung industri jasa laundry untuk…
MONITOR, Jakarta - Komisi VIII DPR RI menyetujui Revisi Undang Undang Nomor 8 Tahun 2019…
MONITOR, Jakarta - Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mendorong para mahasiswa…
MONITOR, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan Tanda Jasa dan Kehormatan kepada 141 tokoh bangsa…