Categories: HUKUMNASIONAL

Kasus First Travel Harus Jadi Alarm Calon Jamaah dan Pemerintah

MONITOR, Jakarta – Baru-baru ini Indonesia dikejutkan oleh kasus First Travel, yang diawali dengan ditangkapnya bos Frist Travel degan dugaan melakukan penipuan terhadap konsumen, yakni sekitar 35.000 calon jemaah umroh.

Menanggapi hal itu, President Indonesian Islamic Busuness Forum Heppy Tranggono mengatakan, bisnis perjalanan Umroh memang termasuk dalam kategori  bisnis yang menjanjikan. Namun, diantara para pengusaha bisnis tersebut diakuinya masih dijumpai para advonturir yang tidak paham bisnis tersebut, dimana Umroh dijual rugi guna mengejar percepatan cash in.

"Saya menangani puluhan kasus serupa, motif terbesar awalnya sama, mereka jual rugi dengan syarat diberangkatkan tahun depan, modus ini dilakukan agar segera ada uang masuk karena mereka harus memberangkatkan jemaah yang sudah membayar tahun lalu, sementara uang tidak di tangan," kata Heppy dalam keterangan perss, Rabu (16/8).

Menurutnya, ada beberapa pelaku yang berharap meraup keuntungan dengan menginvestasikan uang jemaah ke sektor yang lain dengan perhitungan keuntungan yang fantastis. Namun, lagi-lagi langkah tersebut salah lantaran antara bisnis dan investasi adalah disiplin yang berbeda.

"Meskipun mengejutkan masyarakat, kenyataannya first Travel bukanlah kasus tunggal, masih banyak pengusaha travel yang melakukan aksi kekonyolan serupa," terangnya.

Untuk itu Heppy mengingatkan, kasus First Travel harus menjadi alarem bagi jemaah yang hendak ber-Umrah dan bagi Pemerintah, agaknya kasus tersebut dapat menjadi pendorong agar yang berwenang segera bergerak melindungi masyarakat,

"Bagi Pemerintah, kasus ini harus menjadi pintu masuk untuk segera bergerak melindungi masyarakat, masih banyak travel semacam First Travel ini, segera lakukan operasi terhadap mereka yang beroperasi dengan cara menjual rugi. Akhir cerita semua travel ini adalah menimpakan semua resiko kerugian dan gaya hidup mewah mereka kepada jemaah. 

Bagi Para Pengusaha, Sebuah pelajaran, bahwa utang dan kewajiban itu hidup. Dia akan mengejar hingga anda tidak bisa lagi lari kemanapun," tandasnya.

Recent Posts

Menag Minta Haji 2024 Jadi yang Terbaik Sepanjang Kepemimpinan Presiden Jokowi

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta jajaran Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah…

12 menit yang lalu

KA Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

MONITOR, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan mengoperasikan KA Lodaya relasi Bandung –…

3 jam yang lalu

Menag Hadiri Halalbihalal PBNU Bersama Anggota Keluarga NU

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menghadiri Halalbihalal yang digelar Pengurus Besar…

10 jam yang lalu

Mejeng di Turki, Industri Alat Kesehatan Nasional Siap Dobrak Pasar Eropa

MONITOR, Jakarta - Industri alat kesehatan nasional terus berupaya untuk menembus pasar ekspor seiring dengan…

14 jam yang lalu

Konflik Timur Tengah, DPR: Pemerintah Perlu Lakukan Dialog Multilateral

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini meminta pemerintah melakukan upaya untuk…

14 jam yang lalu

Ikhtiar Pelindungan Jemaah Indonesia, dari Syarat Istithaah sampai Senam Haji

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama tahun ini kembali mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Maklum, data…

17 jam yang lalu