Categories: NASIONALPEMERINTAHAN

Jokowi minta para Menteri turun tangan sosialisasikan Imunisasi MR

MONITOR, Yogyakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan, bahwa penyakit seperti measless atau campak dan rubella yang sudah terbukti dan diketahui di seluruh dunia sangat berbahaya jika dibiarkan menjangkiti anak-anak. Sementara di Indonesia, masih kurang dari 1 persen yang sudah mendapatkan imunisasi measles rubella (MR).

“Jadi masih sangat kecil sekali 1 persen saja nggak ada, masih 0,05 persen. Idealnya seperti tadi disampaikan oleh Bu Menko, lebih dari 95 persen harusnya anak-anak kita sudah mendapatkan imunisasi MR atau measles rubella. Dan bahkan seharusnya semuanya 100 persen,” kata Presiden Jokowi saat menghadiri Pencanangan Kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR), di Madrasah Tsanawiah Negeri 10 Sleman, Kelurahan Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman,  Yogyakarta seperti dikutip dari laman setkab.go.id, Selasa (1/8) pagi.

Kepala Negara berpesan jangan meremehkan measless rubella ini, karena keduanya measless dan rubella ini bisa berbahaya untuk anak-anak yang kita cintai, yang kita sayangi. Untuk jangka panjang akibat tanpa imunisasi MR, menurut Presiden, bayi bisa lahir dengan cacat bawaan.

“Ini hati-hati. Sekali lagi kita harus hati-hati sekali. Karena itu saya mendukung penuh dilaksanakannya kampanye imunisasi nasional agar anak-anak Indonesia bisa bebas dari measles dan rubella,” ujar Kepala Negara.

Menurut Presiden Jokowi, imunisasi ini bukan barang baru, dan kita sudah pernah berhasil dulu melakukannya untuk cacar, untuk polio,  untuk tetanus. Karena itu, Presiden percaya sekarang pun dengan niat yang baik kita juga Insha Allah melaksanakan dan berhasil untuk melakukan imunisasi measless dan rubella.

“Utuk melindungi anak-anak kita, melindungi hak-hak anak Indonesia untuk tetap sehat dan ceria, melindungi masa depan anak-anak kita, saya ingin menyerukan agar semua anak Indonesia usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun untuk mendapatkan imunisasi MR,” tegas Presiden Jokowi.

Kepada semua kementerian dan yang terkait, Presiden meminta semuanya turun ke masyarakat, untuk menjelaskan ke seluruh orang tua. Di sekolah-sekolah,  di pesantren-pesantren, di madrasah-madrasah, Presiden meminta untuk  dijelaskan, bahwa imunisasi ini baik dan sangat diperlukan untuk kesehatan anak-anak kita, anak-anak yang kita sayangi,” pinta Presiden.

Sekali lagi gandeng seluruh sekolah,  gandeng seluruh Madrasah, gandeng seluruh pesantren, gandeng semua orang tua untuk turut mensukseskan kampanye imunisasi measless dan campak.

“Buka lebar-lebar seluruh pintu Posyandu, pintu Puskesmas, pintu rumah sakit,  semua fasilitas kesehatan yang telah ditunjuk pemerintah untuk melaksanakan imunisasi measless rubella,” sambung Presiden Jokowi.

Untuk tahap yang pertama, menurut Presiden, imunisasi ini akan dilakukan secara serempak Agustus – September 2017 di Pulau Jawa . Kemudian September tahun depan di luar Jawa, dan ditargetkan tahun 2020 Indonesia sudah bebas measles dan rubella.

“Karena itu kerja itu harus dimulai dari sekarang,” pungkas

Recent Posts

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

MONITOR, Bali - PT Pertamina Bina Medika – Indonesia Healthcare Corporation (IHC), sebuah holding RS…

28 menit yang lalu

Peringati May Day, PJN Soroti Banyaknya Gaji Buruh yang Belum Layak

MONITOR, Jakarta - Semangat Hari Buruh yang Diperingati setiap tanggal 1 Mei sebagai May Day…

48 menit yang lalu

Mulyanto: Pemerintah Jangan Terburu-Buru Ekspor Listrik EBET ke Singapura

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, minta Pemerintah tidak terburu-buru mengambil keputusan…

2 jam yang lalu

Prof Rokhmin: Hari Buruh Momentum Merenungkan Nilai-nilai Keadilan

MONITOR, Jakarta - Ketua DPP PDIP Bidang Kelautan dan Perikanan Prof Rokhmin Dahuri mengatakan semangat…

3 jam yang lalu

Daftarkan Penjaringan Cabup, Pendukung Chepy Aprianto Mengaku Ditolak NasDem Subang

MONITOR, Subang - Forum Pengurus Liga Mahasiswa Nasdem Selasa 30 April 2024 mendatangi Kantor DPD…

5 jam yang lalu

DPR: Distribusi Pupuk Subsidi Masih Terkendala dan Petani Mengeluh

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Suhardi Duka, menilai manajemen distribusi pupuk subsidi…

5 jam yang lalu