Categories: BERITAPERISTIWA

Jumlah Titik Api Meningkat, KLHK Siagakan Satgas Karhutla

MONITOR, Jakarta – Sebanyak 64 titik api (hotspot) di seluruh Indonesia kembali ditemukan berdasarkan laporan pemantauan satelit NOAA per tanggal 23 Juli 2017 pukul 20.00 WIB. Hal ini segera ditindaklanjuti dengan groundcheck dan pemadaman oleh Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di beberapa lokasi rawan kebakaran (23/07).

Total titik api berdasarkan satelit NOAA per 1 Januari – 23 Juli 2017 dilaporkan sebanyak 847 titik. Jumlah ini mengalami penurunan signifikan jika dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 1.088 titik di tahun 2016. Hal ini berarti terdapat penurunan jumlah titik api sebanyak 241 titik (22,15 %). 

Sementara informasi titik api dari satelit TERRA AQUA (NASA), per tanggal 23 Juli 2017 pukul 20.00 WIB, masih sama dengan kemarin, yaitu seluruh kawasan di Indonesia bebas titik api. Dengan total titik api per 1 Januari – 23 Juli 2017 sebanyak 157 titik. 

“Berdasarkan laporan Kepala Daerah Operasional (Daops) Karhutla KLHK di lapangan, hingga 23 Juli 2017, luas areal kebakaran hutan dan lahan yang telah ditangani adalah seluas 2.232,521 hektar, dengan peningkatan di provinsi Sumatera Utara, Riau, dan Sumatera Selatan”, jelas Djati melalui siaran pers yang di terima, Senin (24/7).

Djati juga menambahkan bahwa upaya pemadaman, sosialisasi, dan patroli terpadu terus dilakukan secara intensif oleh Tim Terpadu Satgas Karhutla, pada lokasi-lokasi rawan kebakaran. Sebagaimana diketahui, water bombing untuk pemadaman telah menghabiskan sekitar 10 juta liter air sejak bulan Februari, pada provinsi Riau, Kalimantan Barat, dan Sumatera Selatan.

Sementara itu, hujan buatan/TMC sudah dilaksanakan sejak awal Juni lalu pada provinsi Riau, Kalimantan Barat dan Sumatera Selatan, yang menghabiskan sebanyak 51,8 ton garam.

“Hingga saat ini dilaporkan tidak ada indikasi asap lintas batas untuk beberapa provinsi rawan karhutla, tergolong normal, dengan nilai PM10 sama dengan 0 (baik), kecuali Provinsi Riau yang memiliki nilai PM 10 cukup tinggi, yaitu sebesar 46,67”, pungkas Djati.

Recent Posts

Kemenangan Timnas U-23 Harus Jadi Momentum Mengembangkan Infrastruktur Olahraga Tanah Air

MONITOR, Jakarta - Timnas U-23 Indonesia mencatatkan prestasi gemilang dengan menaklukkan Korea Selatan dalam babak…

8 menit yang lalu

LBH GP Ansor Desak Nadiem Makarim Lindungi Mahasiswa Indonesia dari TPPO Berkedok Magang

MONITOR, Jakarta - LBH Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor mendesak Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan…

2 jam yang lalu

Sekjen Kemenag: Izin Prodi S3 UIN Pekalongan Segera Terbit

MONITOR, Jakarta - Sekjen Kementerian Agama M Ali Ramdhani berbagi kabar gembira bagi keluarga besar…

3 jam yang lalu

Karantina Lampung Tahan Ratusan Kilogram Daging Celeng

MONITOR, Lampung Selatan – Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina) Lampung menahan ratusan kilogram…

3 jam yang lalu

Digelar Serentak, 28 Ribu Jemaah Ikuti Launching Senam Haji Indonesia

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Launching Senam Haji Indonesia. Kegiatan yang dipusatkan di…

5 jam yang lalu

Gelar Pesta Prestasi 2024, Kemenpora Berikan Penghargaan Bagi Kreativitas dan Prestasi Anak Muda Indonesia

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) kembali menyelenggarakan Pesta Prestasi…

6 jam yang lalu