Categories: NASIONALPOLITIK

Dinilai Arogan, Jokowi Diminta Pecat Menteri Rini

MONITOR, Jakarta – Isu reshuffle kabinet sudah diendus lama. Namun isu ini semakin kencang dan ramai diperbincangkan di publik beberapa hari ini. Sudah beredar baik lewat media maupun pembicaraan-pembicaraan diskusi politik bahwa Presiden Joko Widodo bakal melakukan reshuffle kabinetnya lagi.

"Nama-nama yang santer di media ada beberapa pos yang diganti dan yang hanya kena rotasi pos kementerian saja," kata Koordinator Lingkar Muda Nusantara (Lima NU), Asbit Panatagara, di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Selasa (18/7).

Asbit mengungkapkan, Minggu (16/7) kemarin terdengar kabar ada direktur salah satu BUMN dipecat tanpa ada alasan. Kabarnya Dirut tersebut dipecat karena membocorkan atau menyebarkan informasi menteri-menteri yang kena reshuffle.

"Atas kajian ilmiah dari PT Bahana Pembinaan Usaha tersebut, Menteri Rini geram dan sampai terjadinya pemecatan langsung terhadap Dirutnya yaitu Dwina S Widjaja. Sungguh itu adalah tindakan arogan yang sangat sewenang-wenang dan tidak terpuji, terlebih seorang Mentri BUMN yang notabenenya sebagai pembantu presiden," ucap Asbit.

Jadi menurut Asbit, Rini Sumarno sangat pantas sekali dipecat oleh Presiden. Asbit menilai,  selama menjadi menteri, Rini tidak mampu memperlihatkan prestasinya yang berarti.

Dia menegaskan, seorang menteri yang tidak bisa memperbaiki kinerja pemerintah memang harus legowo kalau diberhentikan, karena hal itu semua adalah konsekuensi yang diketahui sebelumnya oleh para menteri. Terlebih menteri-menteri yang tidak memiliki prestasi dan arogan.

"Sepertinya Presiden tidak usah ragu untuk memecat pembantunya yang seperti itu, karena selain tidak mampu, juga hanya merusak citra Presiden yang tidak senafas dengan Nawa Cita," tambahnya. 

"Sebaiknya pemecatan jabatan Dwina direhabilitasi karena tidak jelas apa kesalahannya. Dan terlebih, beliau sudah menunjukkan kinerjanya selama ini baik-baik saja, tidak pernah ada masalah," pungkasnya. 

Recent Posts

Kekekerasan di Sekolah Kedinasan Kembali Terjadi, Puskapdik Desak Reformasi Total Tata Kelola

MONITOR, Jakarta - Kekerasan di sekolah kedinasan kembali muncul hingga mengakibatkan korban meninggal dunia. Kekerasan…

51 menit yang lalu

Lestari Moerdijat: Gerakan Hidup Sehat Harus Dilakukan demi Masa Depan

MONITOR, Jakarta - Kebiasaan menerapkan pola hidup sehat harus menjadi kesadaran masyarakat dan gerakan bersama…

1 jam yang lalu

Tak Kenal Libur, Kementan Percepat Tanam dan Gerdal Wereng di Kulonprogo

MONITOR, Kulonprogo - Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Suwandi melakukan kunjungan kerja ke…

2 jam yang lalu

Gelar Bimtek Perdana, KUH dan Masyariq Bahas Mitigasi Masalah Haji

MONITOR, Jakarta - Kantor Urusan Haji (KUH) pada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah…

2 jam yang lalu

Kunjungan Kerja Reses Komisi III, Adde Rosi Berharap Pengguna Narkoba Dapatkan Restorative Justice

MONITOR, Jakarta - Tingginya kasus penyalahgunaan narkotika mendapatkan perhatian serius dari Anggota Komisi III DPR…

4 jam yang lalu

1.325 Peserta Mendaftar Pelatihan Instruktur Nasional Moderasi Beragama

MONITOR, Jakarta - Penguatan moderasi beragama memasuki tahap perluasan sasaran ke kementerian/lembaga dan ormas keagamaan.…

5 jam yang lalu