Categories: NASIONAL

Indonesia diharapkan Proaktif lakukan Mediasi Krisis Negara Teluk

MONITOR, Jakarta – Hubungan Indonesia dan Qatar tidak hanya sebatas hubungan diplomatik. Sebagai sesama negara muslim, kedua negara memiliki kedekatan emosional. Sebab itu, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri diharapkan proaktif melakukan mediasi terhadap konflik yang sedang memanas di negara Kawasan Teluk.

Demikian ditekankan Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Nurhayati Ali Assegaf usai menerima Duta Besar Qatar Ahmad Bin Jassim Mohammed Ali Al-Hamar di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (6/7/2017).

“Kita minta Kemenlu agar aktif dalam melakukan mediasi konflik di Timur Tengah, misalnya dengan melakukan lobi atau mengadakan pertemuan dengan negara terkait untuk duduk satu meja,” ungkap Nurhayati yang juga anggota Komisi I DPR ini.

Lebih lanjut, politisi F-Demokrat itu mengatakan, bentuk mediasi yang ditawarkan  bisa berupa jalur diplomasi maupun komunikasi politik. Mengingat, Qatar masih tergabung dalam Gulf Country Continent (GCC). Apalagi, sambungnya, Qatar sangat aktif dalam membantu masalah kemanusiaan.

“Kita tidak ada keberpihakkan terhadap negara tertentu, tetapi kita mencoba kembali menyatukan apa yang sedang terjadi di negara GCC ini. Banyak yang sudah dilakukan Qatar untuk kemanusiaan, dan itu harus diekspos,” jelasnya.

Meskipun hubungan Qatar-Indonesia tidak terganggu dengan adanya konflik ini, namun dirinya berharap GCC segera menemukan solusi. Sehingga tidak memengaruhi investasi negara Arab di Indonesia, seperti saham Indosat yang mayoritas dimiliki Qatar.

“Peran Indonesia untuk mediator sangat diharapkan, seperti yang sering kita lakukan di Asean,” tandas politisi asal dapil Jawa Timur itu, sembari menekankan bahwa diplomasi dan mediasi itu diharapkan dapat menguntungkan kedua negara.

Dalam pertemuan yang berlangsung secara tertutup itu, Dubes Qatar menyampaikan bahwa ia baru saja bertemu dengan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla untuk membahas konflik di Kawasan Teluk. Dubes tidak membenarkan anggapan bahwa Qatar mendukung serta melindungi kelompok-kelompok ekstrem. Meskipun demikian, Qatar dan Iran merupakan negara tetangga sejak lama, sehingga tidak mungkin menjauhi Iran.

Dubes Qatar juga memberikan apresiasi dan sangat menghargai upaya yang dilakukan Indonesia untuk menjadi mediator. Menurutnya, Qatar siap untuk melakukan perundingan dan negosiasi yang dilakukan tanpa syarat dan tekanan.

Recent Posts

KA Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

MONITOR, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan mengoperasikan KA Lodaya relasi Bandung –…

3 menit yang lalu

Menag Hadiri Halalbihalal PBNU Bersama Anggota Keluarga NU

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menghadiri Halalbihalal yang digelar Pengurus Besar…

7 jam yang lalu

Mejeng di Turki, Industri Alat Kesehatan Nasional Siap Dobrak Pasar Eropa

MONITOR, Jakarta - Industri alat kesehatan nasional terus berupaya untuk menembus pasar ekspor seiring dengan…

11 jam yang lalu

Konflik Timur Tengah, DPR: Pemerintah Perlu Lakukan Dialog Multilateral

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini meminta pemerintah melakukan upaya untuk…

11 jam yang lalu

Ikhtiar Pelindungan Jemaah Indonesia, dari Syarat Istithaah sampai Senam Haji

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama tahun ini kembali mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Maklum, data…

14 jam yang lalu

Kemenangan Timnas U-23 Harus Jadi Momentum Mengembangkan Infrastruktur Olahraga Tanah Air

MONITOR, Jakarta - Timnas U-23 Indonesia mencatatkan prestasi gemilang dengan menaklukkan Korea Selatan dalam babak…

15 jam yang lalu