Categories: NASIONALPEMERINTAHAN

Impor Jagung Nihil, KTNA dan Indef Apresiasi Kementan

Monitor, Jakarta –  Kebijakan Kementerian Pertanian (Kementan) menggenjot produksi jagung dan diikuti mengendalikan impor jagung telah sukses membuahkan hasil.  Produksi jagung naik tinggi dan impor turun drastis. 

Produksi jagung tahun 2016 sebesar 23,5 juta ton naik 20,2 persen dibandingkan tahun 2015 dan selanjutnya angka prakiraan produksi jagung 2017 naik lagi menjadi 26,0 juta ton.  Peningkatan produksi sejak 2015 hingga 2017 ini memberikan nilai tambah Rp 26,6 triliun dinikmati bagi petani.
 
Produksi jagung yang tinggi ini, diikuti penurunan impor jagung, sesuai data BPS impor jagung total 2016 sebesar 1,3 juta ton atau turun 62 persen dibandingkan tahun 2015 dan selanjutnya pada Januari-Mei 2017 tidak ada impor jagung pakan ternak alias nihil.  ”Saya apresiasi prestasi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah berhasil meningkatkan produksi jagung dan menyetop impor jagung” ungkap Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Winarno Tohir.
 
Lebih lanjut Winarno mengatakan “ini merupakan berkah bagi petani dan memacu semangat petani untuk terus berproduksi. Kebutuhan bahan baku jagung untuk industri pakan ternak maupun para peternak unggas 100 persen dipenuhi dari produksi sendiri.
 
“KTNA mendukung penuh seluruh program pemerintah, termasuk pengembangan jagung 2017 seluas 3,0 juta hektar, integrasi jagung dengan kebun/hutan serta membangun kemitraan GMPT dengan petani jagung” ujar Winarno.
 
 Di tempat terpisah, Peneliti senior INDEF Sugiyono juga menyampaikan apresiasi atas prestasi tidak impor jagung ini,  “Saya mengapresiasi kinerja Mentan Amran. Program jagung sejak 2015 ini telah sukses mengakhiri langganan impor yang sudah berjalan puluhan tahun”.
 
Saya berhadap agar aspek hilir mendapat perhatian lebih, yaitu penyiapan alat pengering jagung, pengolahan dan tata niaganya.  Kemitraan dengan Industri Pakan Ternak ini sudah bagus karena memberikan kepastian pasar dan jaminan harga yang wajar. Sedangkan pihak Industri Pakan membutuhkan pasokan jagung dari petani sekitar 750 ribu ton perbulan dipenuhi secara kontinu, kualitas dan spesifikasi jagung sesuai standar pabrik” pungkas Sugiyono

Recent Posts

Hardiknas 2024, Maxim Laksanakan Serangkaian Kegiatan Edukasi di Berbagai Sekolah di Indonesia

MONITOR, Jakarta - Dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional di tanggal 2 Mei 2024, aplikator penyedia…

32 menit yang lalu

DPR Apresiasi Praktik Moderasi Beragama di Bali

MONITOR, Jakarta - Ketua Komisi VIII DPR, Ashabul Kahfi bersama sejumlah anggota hari ini melakukan…

2 jam yang lalu

MER-C Kecam Israel Terkait Temuan Kuburan Massal di Dua Rumah Sakit di Gaza

MONITOR, Jakarta - Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) mengecam keras Israel terkait temuan kuburan massal…

3 jam yang lalu

Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak

MONITOR, Jakarta - Tim U-23 Indonesia akan bertemu Irak pada laga perebutan tempat ketiga Piala…

4 jam yang lalu

Panen Jagung Bersama Mentan di Sumbawa, Presiden Jokowi Tekankan Keseimbangan Harga

MONITOR, Sumbawa - Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang…

5 jam yang lalu

Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat Diresmikan Presiden Jokowi

MONITOR, NTB - Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki…

6 jam yang lalu