Sabtu, 27 April, 2024

Jika Ajakan Rekonsiliasi Tak Digubris, Alumni 212 Siap Revolusi

Monitor, Jakarta – Presidium Alumni 212 menegaskan siap mengawal keinginan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, yang meminta agar pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra membentuk forum rekonsiliasi antara pemerintah dan GNPF-MUI. 

Ketua Presidium Alumni 212, Ustadz Ansufri Idrus Sambo menyatakan, pihaknya tak hanya siap untuk mengawal terjadinya rekonsiliasi, tapi juga siap bila harus dilakukan revolusi.

"Jika seruan dialog rekonsiliasi demi kepentingan nasional yang kita tuntut, tak digubris pemerintah Jokowi, ya tidak ada pilihan lain, sejak awal kita memang siap mengawal seruan revolusi yang dikomandoi para ulama,” kata Sambo saat dihubungi, Senin (19/6).

Dia menyampaikan, rencana tersebut juga telah dibicarakannya dengan Ketua Penasehat Presidium Alumni 212 Amien Rais.

- Advertisement -

"Kesiapan itu sudah kami diskusikan dengan pembina Presidium Alumni 212 KH Amien Rais di kediaman beliau beberapa waktu lalu," ungkapnya. 

Sambo juga mengaku mengapresiasi forum rekonsiliasi yang bertujuan untuk menghentikan segala kegaduhan yang selama ini terjadi.

"Penggalangan dan inisiasi yang kami lakukan lewat Komnas HAM adalah salah satu  harapan agar adanya dialog rekonsiliasi," terangnya. 

Diketahui, Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra mengaku bersedia menjembatani para ulama dan aktivis dengan Pemerintah. Dia pun menyerahkan sepenuhnya kepada pihak pemerintah maupun GNPF-MUI bila rekonsiliasi yang diusulkan ingin direalisasikan. 

"Insya Allah hubungan pribadi saya dengan para ulama, begitu juga hubungan saya dengan tokoh-tokoh kunci, baik di Pemerintahan maupun di badan legislatif dan yudikatif, sangatlah baik. Kini semuanya tergantung Pemerintah," kata dia.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER