Categories: NASIONALPOLITIK

Tito Karnavian Mengaku Banyak Belajar Politik dari Alumni Kelompok Cipayung

Monitor, Jakarta – Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian Rabu (7/6) sore menggelar buka puasa bersama alumni Kelompok Cipayung di Kediaman dinasnya, Kebayoran, Jakarta Selatan.

Acara tersebut dihadiri sekitar 100 tokoh yang merupakan alumni Kelompok Cipayung. Diantaranya adalah Ir. Akbar Tandjung dan Bursah Zarnubi (HMI), Eros Djarot dan Ahmad Basarah (GMNI), Anggota DPD RI Ahmad Muqowam (PMII), Hermawi Taslim (PMKRI)  dan Bernard (GMKI).

Dalam sambutannya,  Akbar Tandjung yang mewakili alumni kelompok Cipayung menjelaskan, kelompok ini adalah forum bersama 5 organisasi mahasiswa ekstra universitas, yakni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Menurut Akbar, pembentukan Kelompok Cipayung dilatarbelakangi keinginan untuk menyamakan visi pergerakan mahasiswa setelah KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) sebagai sentral perjuangan mahasiswa melawan PKI bubar pada 1968. Keinginan Pemerintah pada tahun 1970 untuk membentuk National Union of Students (NUS) juga gagal akibat kuatnya perbedaan kepentingan di kalangan mahasiswa. Maka pada 22 Januari 1972, pimpinan organisasi mahasiswa membuat Kesepakatan Cipayung yang antara lain memuat konsepsi tentang Indonesia yang Kita Cita-citakan. 

Akbar mengatakan, Kelompok Cipayung bisa disebut sebagai miniatur Indonesia karena anggotanya dari berbagai latar belakang agama, suku, dan daerah. Kelompok ini sering membuat statement kritis terhadap Pemerintah dan jalannya pembangunan, namun tetap dalam kerangka Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Para alumninya yang aktif di KNPI, Parpol, organisasi bisnis seperti HIPMI dan KADIN, DPR, atau Pemerintahan, menjadi benteng NKRI dan berkontribusi terhadap upaya memajukan bangsa sesuai dengan spirit Indonesia Yang Kita Cita-Citakan. 

Dalam kesempatan yang sama,  Kapolri Tito Karnavian mengaku bersyukur bisa bertemu dan mengenal dengan kelompok Cipayung. Dikatakan Tito, dari kelompok Cipayung dirinya bisa belajar lebih dalam soal politik.

"Saya gak pernah belajar politik. Dari kelompok Cipayung inilah saya bisa belajar politik, terutama dari Pak Bursah," ujar Tito. 

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan buka puasa bersama dan Shalat Magrib berjamaah, lalu dilanjutkan dengan ramah tamah

Recent Posts

Menag Minta Haji 2024 Jadi yang Terbaik Sepanjang Kepemimpinan Presiden Jokowi

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta jajaran Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah…

25 menit yang lalu

KA Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

MONITOR, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan mengoperasikan KA Lodaya relasi Bandung –…

3 jam yang lalu

Menag Hadiri Halalbihalal PBNU Bersama Anggota Keluarga NU

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menghadiri Halalbihalal yang digelar Pengurus Besar…

10 jam yang lalu

Mejeng di Turki, Industri Alat Kesehatan Nasional Siap Dobrak Pasar Eropa

MONITOR, Jakarta - Industri alat kesehatan nasional terus berupaya untuk menembus pasar ekspor seiring dengan…

14 jam yang lalu

Konflik Timur Tengah, DPR: Pemerintah Perlu Lakukan Dialog Multilateral

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini meminta pemerintah melakukan upaya untuk…

14 jam yang lalu

Ikhtiar Pelindungan Jemaah Indonesia, dari Syarat Istithaah sampai Senam Haji

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama tahun ini kembali mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Maklum, data…

17 jam yang lalu