Categories: NASIONALPEMERINTAHAN

Pertama Kali Raih Opini WTP, Begini Kata Menteri Pertanian

Monitor, Jakarta – Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyebut capaian opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Kementerian Pertanian pada tahun anggaran 2016 yakni Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) menjadi catatan sejarah. 

"Capaian ini kami laporkan adalah sejarah di negeri kita, khususnya pangan. Jagung tidak ada impor sampai dengan hari ini, dan ini setelah puluhan tahun. Dulu kita impor 3,6 juta ton kurang lebih Rp10 triliun, sekarang nol. Ini prestasi," katanya dalam penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan BPK-RI di Jakarta, Senin (5/6/2017).

Amran mengatakan rasa terima kasih atas pemberian opini WTP yang diraih kementerian yang dipimpinnya.

Menurut dia, pencapaian tersebut menjadi salah satu hal yang dinantikan setelah sekian lama. Terlebih, capaian WTP itu menjadi yang pertama setelah sebelumnya Kementerian Pertanian kerap mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). 

Amran juga menuturkan, opini WTP didapat dengan segenap usaha keras. "Jadi bukan begitu saja tiba-tiba muncul ini WTP. Dan kami janji kalau ada yang main-main di Kementan, artinya dia sudah siap tinggalkan Kementan," katanya.

Sementara itu, Anggota IV BPK Rizal Djalil dalam kesempatan yang sama mengatakan proses pencapaian WTP bagi Kementan dicapai dengan kerja keras dan "berdarah-darah". 

Hal itu disampaikan menyusul kasus suap untuk mendapatkan opini WTP di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dan BPK beberapa waktu lalu.

"Tidak ada upaya dan kegiatan yang melanggar etika. Ketemu saya saja susah kok. Jadi yakin dan percaya WTP ini tidak ada kaitannya dengan berita yang berkembang itu," katanya.

Rizal juga menekankan, publik tak perlu meragukan menteri dalam menyelesaikan semua pekerjaan di lapangan.

"Jangan ada keraguan soal itu. Kami bertanggung jawab. Saya siap berdebat dengan siapa pun. Apa yang kita sampaikan secara ilmiah kita pertanggungjawabkan," tegasnya.

Rizal mengatakan perhatian Presiden Jokowi terhadap pertanian sangat besar. Oleh karena itu, pangan menjadi prioritas utama dalam pembangunan pertanian. 

"Alhamdulillah produksi kita meningkat, barang ada, hanya spekulan yang bermain," kata Rizal.

Sejumlah upaya yang dilakukan Kementan hingga mencapai opini WTP diantaranya menyempurnakan regulasi tentang teknis penatausahaan persediaan, petunjuk teknis akuntansi penerimaan negara bukan pajak (PNBP), jenis dan tarif jenis PNBP Kementan serta petunjuk teknis pengelolaan PNBP Kementan.

Upaya lainnya yakni dengan peningkatan sumber daya manusia di bidang keuangan serta pengembangan aplikasi pendukung laporan keuangan dan mempercepat penyelesaian atas pemeriksaan BPK tahun sebelumnya.

Kementan juga mengklaim bantuan pemerintah berupa benih, alat dan mesin pertanian hingga bantuan perluasan sawah berkontribusi dalam pencapaian tersebut. 

Recent Posts

Daker Makkah Siap Sambut Jemaah Haji Indonesia 2025, Ini Layanan yang Disiapkan!

MONITOR, Jakarta - Operasional penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M segera mamasuki tahap kedatangan jemaah…

15 menit yang lalu

Jasamarga Metropolitan Tollroad Gelar Operasi Bersama Tertibkan Kendaraan ODOL di Ruas Tol Janger

MONITOR, Jakarta - Sebagai bagian dari upaya penegakan ketentuan terkait Over Dimension & Over Load…

2 jam yang lalu

Haji 2025, Senyum Jemaah Menjadi Energi Petugas di Bandara Madinah

MONITOR, Jakarta - Siang itu, panas begitu terik menyengat di Madinah, tidak ada hembusan angin.…

5 jam yang lalu

Menag: Selamat atas Terpilihnya Paus Leo XIV, Pemimpin Tertinggi Umat Katolik Dunia

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengucapkan selamat atas terpilihnya Kardinal Robert Francis Prevost…

6 jam yang lalu

Pdt Gomar Gultom: Selamat atas Hadirnya Paus Leo XIV

MONITOR, Jakarta - Ketua Majelis Pertimbangan PGI, Pdt Gomar Gultom menyampaikan selamat kepada umat Katolik…

6 jam yang lalu

Lima Koperasi Desa Merah Putih Terbentuk di Sambas, LPDB Perkuat Ekonomi Desa

MONITOR, Jakarta - Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat koperasi sebagai…

7 jam yang lalu