Categories: BERITAMEGAPOLITAN

Komitmen Pemprov DKI Benahi Reklame Dipertanyakan

Monitor, Jakarta – Komitmen dan ketegasan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam membenahi reklame diragukan. Ini terlihat dengan belum dicabutnya izin penyelenggaraan papan reklame PT Warna Warni.

PT Warna Warni merupakan pemilik konstruksi dua papan reklame (billboard) yang roboh pada Sabtu, 25 Februari 2017 di depan Rumah Sakit Harapan Kita dan di dekat Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat. 

Direktur Eksekutif Jakarta Public Service (JPS), M Syaiful Jihad menyesalkan belum diberlakukannya sanksi berupa pencabutan izin bagi semua baliho milik PT Warna Warni yang berada di Jakarta. Pasalnya hingga saat ini masih banyak berdiri papan billboard milik PT Warna Warni di jalanan ibukota.

"Sudah tiga bulan sejak kejadian, pencabutan izin belum ada. Jangan-jangan hanya gertak sambal, takut melawan hegemoni pengusaha reklame," kata Syaiful di Jakarta, Sabtu (27/5).

Menurut mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini, publik bisa menaruh curiga kepada Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah yang sebelumnya begitu lantang terkait pencabutan izin penyelenggaraan reklame PT Warna Warni. Bahkan menduga-duga telah terjadi pungli atau suap karena tidak ada tindak lanjutnya.

"Jika sanksi diberlakukan, dari informasi yang kami dapat, ada sekitar 103 papan reklame PT Warna Warni harus dibongkar. Jumlah yang tidak sedikit," ujar Syaiful.

Diketahui, Pemprov DKI Jakarta pernah mengancam akan mencabut semua izin penyelenggaraan papan reklame PT Warna Warni, pemilik konstruksi baliho yang roboh di kawasan Slipi, Jakarta Barat.

"Langsung dicabut. Ini sanksi buat seluruh baliho punya mereka dicabut,” kata Sekretaris Daerah DKI Saefullah, di Balai Kota DKI, Senin, 27 Februari 2017 lalu.

Saefullah mengatakan sanksi berupa pencabutan itu berlaku bagi semua baliho milik PT Warna Warni yang berada di Jakarta. Ini tetap dilakukan meski kontrak pemasangan papan reklame tersebut belum habis. Untuk PT Warna Warni, karena suatu kelalaian bisa menimbulkan korban jiwa.

"Kalau harta bisa diganti. Tapi kalau jiwa susah,” ujar Saefullah.

Recent Posts

Berduka Paus Fransiskus Wafat, Puan: Semoga Warisan Semangat Perdamainya Selalu Hidup di Hati Umat

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan dukacita atas wafatnya pemimpin tertinggi Gereja…

42 menit yang lalu

Paus Fransiskus Wafat, Menag: Jasa dan Persahabatan Beliau Tak Bisa Kita Lupakan!

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Pemimpin Umat Katolik…

1 jam yang lalu

Ramai Prajurit Masuk Kampus, DPR: Perguruan Tinggi Bukan Medan Pertempuran

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin menegaskan bahwa Tentara Nasional Indonesia…

2 jam yang lalu

Macet Horor di Tanjung Priok, Sinergi Kawal BUMN: Kurang Tepat Jika Hanya Salahkan Pelindo

MONITOR, Jakarta - Koordinator Perkumpulan Sinergi Kawal BUMN, Arief Rachman angkat bicara terkait kemacetan parah…

3 jam yang lalu

Ikuti Forum Kelompok Parlemen Bela Palestina, Langkah Puan Dinilai Seiring dengan Diplomasi Prabowo

MONITOR, Jakarta - Keikutsertaan Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri pertemuan kelompok parlemen negara-negara yang…

3 jam yang lalu

Terjadi Aksi Pembakaran Mobil Polisi di Depok, DPR Pertanyakan Satgas Antipremanisme Bentukan Dedi Mulyadi

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Abdullah mempertanyakan perkembangan Satuan Tugas (Satgas) Antipremanisme…

4 jam yang lalu