Minggu, 24 November, 2024

Lapas Sukamiskin Diobok-obok KPK, Fahri Serang Jokowi di Twitter

MONITOR, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berhasil mengungkap kebobrokan Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat. Ya, Lapas Sukamiskin tak ubahnya hotel bagi para napi koruptor.

Lapas dengan fasilitas mewah, sebenarnya bukan fenomena baru di Indonesia. Sebelum juga pernah terungkap, sel dengan fasilitas mewah di sejumlah Lapas.

Meski begitu, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah menganggap kebobrokan di Lapas adalah kegagalan Presiden Joko Widodo dalam melakukan pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) di Indonesia.

Tudingan Fahri Hamzah diungkapkan melalui cuitan di akun twitter pribadinya, Minggu (20/7/2018) malam. “Seandainya @KPK_RI benar, artinya presiden @jokowi tidak benar. Kenapa korupsi semakin banyak?”

- Advertisement -

“Bukankah tugas presiden menciptakan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN? Nyatanya setiap hari dalam 4 tahun ini korupsi tambah banyak. Siapa salah siapa benar?” cuitnya.

Alasannya, lapas yang berada di bawah Kementerian Hukum dan HAM itu ada di bawah kabinet. Ia menduga, ada pembiaran dalam penemuan KPK di Lapas Sukamiskin tersebut.

“Lalu siapa sebenarnya yang benar @jokowi atau @KPK_RI? Masak yg terus dikorbankan pejabat bawahan?” lanjutnya.

Menurutnya, Jokowi telah gagal membina pejabat dan kepala daerah. Sebab, penangkapan (OTT) masih saja terus terjadi dan semakin hari semakin banyak.

“Bukankah @Kemendagri_RI anggota kabinet? Apa yang kabinet @jokowi lakukan sudah 4 tahun kepala daerah jadi tangkapan ??” sambung Wakil Ketua DPR RI itu.

Atas hal itu, legislator asal NTB itu menyebut Jokowi sebagai memimpin pemerintahan korup.

“Seandainya @KPK_RI benar artinya presiden @jokowi dapat disebut memimpin pemerintahan korup. Sebab setiap hari katanya ada maling APBN di pusat dan di daerah, di eksekutif dan juga legislatif,”

“@KPK_RI dan @jokowi diam artinya ada yg benar ada yang salah? Masak diam?” herannya.

“Tapi buktinya menurut @KPK_RI semuanya tambah merajalela. Seandainya KPK benar maka jokowi lah yang gagal,” tutupnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER