Jumat, 26 April, 2024

Dedengkot PAN Minta Amien Rais Mundur

MONITOR, Jakarta – Amien Rais yang kini duduk sebagai Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) diminta mundur oleh lima orang pendiri partai tersebut.

Amien selama ini memang dikenal kritis terhadap pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Amien Rais juga merupakan salah satu pendiri PAN. Dia juga terlibat sebagai anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Pengamat politik dari IndoStrategi Arif Nurul Imam menyatakan, permintaan lima pendiri PAN agar Amin Rais mundur, itu hanya himbauan secara moral karena sesama pendiri partai. “Namun, karena kelima pendiri tersebut sudah tidak berada di struktur Partai maka permintaan mundur Amen Rais merupakan pilihan politik paling mentok,” katanya, Kamis 27 Desember 2018.

Menurut Arif, permintaan mundur kelima orang tersebut sesungguhnya lumrah saja karena mereka berseberangan dalam Pilpres dengan Amien Rais. Artinya, permintaan tersebut bisa dibaca pertarungan mempengaruhi arah kemudi dukungan PAN dalam Pilpres. Namun secara otoritas, kata Arif, permintaan tersebut sejatinya tidak ada, apalagi sudah mengundurkan diri.

- Advertisement -

“Sebagai ikhtiar politik tentu sah-sah saja, meski secara otoritas sebetulnya sudah tidak memiliki wewenang untuk memberhentikan siapa pun kader di PAN, termasuk Amin Rais. Karena di setiap parpol pasti ada mekanisme pemberhentian kader partai,” tandasnya.

Sementara itu, pengamat politik UIN Jakarta, Adi Prayitno, menilai posisi Amien Rais di PAN sudah sebagai simbol dan kekuatan di partai tersebut. Dia menilai, adanya desakan dari lima pendiri PAN untuk meminta Amien mundur adalah salah. “Salah kaprah jika Amien diminta mundur. Suka tak suka, Amien Rais adalah simbol, jargon, dan kekuatan PAN itu sendiri,” ujar Adi.

“Itu artinya, meminta Amien Mundur sama halnya melawan institusi PAN secara keseluruhan karena posisi Amien di PAN begitu kuat semacam ‘god father’ yang mendarah daging,” imbuhnya. Adi melihat sekilas tampak di permukaan sudah mulai ada friksi di internal PAN karena yang meminta Amien adalah mundur sesama pendiri. Tapi, para pendiri itu sepertinya sudah banyak yang tak distruktur PAN lagi.

“Karenanya desakan itu lemah dan terkesan politis. Apalagi sebelumnya banyak kader PAN di daerah tiba-tiba melawan keputusan elite PAN. Ini kejadian tak alamiah,” jelasnya. Di sisi lain, Adi berpandangan permintaan mundur itu merupakan serangan balik kepada Amien. Manuver politiknya kerap membuat jengah banyak kalangan, terutama di luar PAN.

“Karenanya banyak upaya untuk mendiskreditkan Amien dengan berbagai cara. Apalagi narasi yang dibangun untuk meminta Amien mundur sama dengan narasi pilpres misalnya seperti Amien dituding memainkan isu SARA, menggunakan agama sbg alat politik, dan mengolah isu PKI,” kata Adi.

Sebelumnya, lima pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) mendesak Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais mengundurkan diri. Amien dianggap telah melanggar prinsip-prinsip dasar pendirian partai.

Lima orang pendiri PAN tersebut adalah Abdillah Toha, Albert Hasibuan, Goenawan Mohammad, Toeti Heraty, dan Zumrotin. Desakan itu disampaikan melalui surat terbuka tertanggal 26 Desember 2018.

Berikut isi surat terbuka tersebut:

Surat Terbuka untuk Amien Rais

Saudara Amien Rais yang kami hormati,

Setelah memerhatikan perkembangan kehidupan politik di negeri kita Indonesia selama beberapa tahun terakhir ini, khususnya kiprah Saudara sendirian ataupun bersama Partai Amanat Nasional (PAN), kami sebagai bagian dari penggagas dan pendiri PAN merasa bertanggung jawab dan berkewajiban membuat pernyataan bersama dibawah ini demi mengingatkan akan komitmen bersama kita pada saat awal pendirian partai sebagai berikut:

  1. PAN adalah partai reformasi yang menjunjung tinggi kebebasan berpendapat dan menegakkan demokrasi setelah 32 tahun di bawah kekuasaan absolut orde baru yang korup dan otoriter.
  2. PAN adalah partai yang berazaskan Pancasila dengan landasan nilai-nilai moral kemanusiaan dan agama.
  3. PAN adalah sebuah partai modern yang bersih dari noda-noda orde baru dan bertujuan menciptakan kemajuan bagi bangsa.
  4. PAN adalah partai terbuka dan inklusif yang memelihara kemajemukan bangsa dan tidak memosisikan diri sebagai wakil golongan tertentu.
  5. PAN adalah partai yang percaya dan mendukung bahwa setiap warga negara berstatus kedudukan yang sama di depan hukum dan mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara, tidak mengenal pengertian mayoritas atau minoritas.

Dengan menggunakan kacamata prinsip-prinsip PAN tersebut diatas, kami mendapatkan kesan kuat bahwa Saudara Amien Rais (AR) sejak mengundurkan diri sebagai ketua umum PAN sampai sekarang, baik secara pribadi maupun mengatasnamakan PAN, seringkali melakukan kiprah dan manuver politik yang tidak sejalan dengan prinsip-prinsip itu.

– Saudara makin lama makin cenderung eksklusif, tidak menumbuhkan kerukunan bangsa dalam berbagai pernyataan dan sikap politik saidara..
– Saudara sebagai tokoh reformasi yang ikut berperan dalam mengakhiri kekuasaan orde baru, telah bersimpati, mendukung, dan bergabung dengan politisi yang beraspirasi mengembalikan kekuatan orde baru ke kancah politik Indonesia
– Saudara telah menjadikan agama sebagai alat politik untuk mencapai tujuan meraih kekuasaan.
– Saudara sebagai ilmuwan ilmu politik telah gagal mencerdaskan bangsa dengan ikut mengeruhkan suasana dalam negeri dalam menyebarkan berita yang jauh dari kebenaran tentang kebangkitan PKI di negeri kita.
– Saudara sebagai orang yang berada di luar struktur utama PAN terkesan berat menyerahkan kepemimpinan PAN kepada generasi berikutnya dengan terus menerus melakukan manuver politik yang destruktif bagi masa depan partai.

Atas dasar pertimbangan semua itu, kami sebagai bagian dari pendiri PAN yang bersama saudara saat itu meyakini prinsip-prinsip yang akan kita perjuangkan bersama, menyampaikan surat terbuka ini sebagai pengingat dari sesama kawan.

Untuk itu barangkali sudah saatnya Saudara mengundurkan diri dari kiprah politik praktis sehari-hari, menyerahkan PAN sepenuhnya ke tangan generasi penerus, dan menempatkan diri Saudara sebagai penjaga moral dan keadaban bangsa serta memberikan arah jangka panjang bagi kesejahteraan dan kemajuan negeri kita.

Salam hormat dari kami semua,

Jakarta, 26 Desember 2018

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER