Sabtu, 27 April, 2024

Pertamina Resmikan Lembaga Penyalur BBM Satu Harga ke 42 di Yahukimo Papua

MONITOR, Timika – PT Pertamina (Persero) terus mendukung program pemerintah BBM satu harga, dengan merealisasikan 42 lembaga penyalur BBM satu harga sampai dengan Minggu kedua Desember Tahun 2017 dari target 54 Lembaga Penyalur.

Dengan adanya tambahan lembaga penyalur ini, maka masyarakat di sekitar lokasi yang membeli BBM di lembaga penyalur tersebut dapat memperoleh BBM 1 harga sesuai Perpres yang ditetapkan Pemerintah.

Salahsatu kendala persoalan adalah keberadaan pengecer atau pihak penjual di luar lembaga penyalur resmi Pertamina. Harga dari pengecer tidak bisa dikontrol dan cenderung mencari keuntungan berlipat.

Peranan Pemerintah daerah dalam hal ini sangat vital terutama dalam mengatur, mengawasi dan mencegah pengecer agar tidak melakukan pembelian dalam jumlah banyak sehingga stok lembaga penyalur menjadi tipis sehingga membuka peluang para pengecer tersebut menjual BBM dengan harga tinggi.

- Advertisement -

Marketing Operation Region VIII Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina (Persero),  Eko Kristiawan, Selasa (19/12) menyampaikan, untuk meminimalisir hal tersebut, stok BBM di SPBU Pertamina khususnya yang masuk menjadi lokasi program BBM satu harga selalu menjadi perhatian untuk selalu terpenuhi.

Seperti di Yahukimo Papua yang sampai saat ini tidak pernah terputus distribusinya dan cukup untuk melayani masyarakat.

“Khusus untuk di Yahukimo, pengiriman menggunakan kapal dengan supply point dari jobber timika, beberapa bulan terakhir SPBU kompak menambah sarana penyimpanan BBM sehingga bisa memuat lebih banyak BBM maka tidak pernah lagi terjadi kekosongan BBM di SPBU Kompak," kata Eko.

Posisi stok terakhir menjelang Natal dan tahun baru stok premium mencapai 100 ribu liter dan solar 40 ribu liter (tahan sekitar 20 hari ke depan jika dibanding rata-rata penjualan normal), artinya sangat aman.

Distribusi BBM dari Timika ke Yahukimo menggunakan kapal berjenis tongkang dan tug boat, apabila kondisi perairan berlangsung normal maka dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 5 hari namun apabila debit air sungai sedang surut, maka pengiriman bisa tertahan sampai dengan 14 hari. Meskipun medan yang dilalui begitu sulit, Pertamina terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk menjaga ketahanan Energi di seluruh penjuru Indonesia.

Demi suksesnya program 1 harga ini Eko menekankan kembali bahwa diperlukan dukungan aparat dan pemerintah daerah, untuk melakukan pengawasan implementasinya agar masyarakat Papua tetap selalu mendapatkan harga BBM yang terjangkau dan memenuhi unsur keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

 

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER