Sabtu, 27 April, 2024

BRI Gelar Public Expose di Bursa Efek Indonesia

MONITOR, Jakarta – PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menggelar Public Expose di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta (09/08). Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari Public Expose Marathon 2017 yang diinisiasi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) serta Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan diselenggarakan di 10 kota di seluruh Indonesia. Hadir dalam acara tersebut Wakil Direktur Utama Bank BRI Sunarso dan Direktur Strategi & Keuangan Bank BRI Haru Koesmahargyo.

Dalam paparannya, Sunarso menyatakan secara konsisten Perseroan mampu tumbuh dan menjaga kinerja positif. Market share pinjaman Bank BRI di tahun 2003 sebesar 10,8% dan di akhir tahun 2016 naik menjadi sebesar 14,5%. Market share simpanan juga tercatat mengalami kenaikan, dimana di tahun 2003 simpanan BRI memiliki market share sebesar 8,6% dan di akhir 2016 tercatat 14,9%. Tidak hanya kredit dan simpanan, market share laba bersih BRI juga mengalami kenaikan di tahun 2003 market share laba bersih Bank BRI dari semula sebesar 11,3% di 2003 menjadi 24,17% di akhir 2016.

“Data ini menunjukkan bahwa selama ini kinerja Bank BRI selalu tumbuh dari puncak ke puncak serta tidak pernah mengalami negative growth,”  imbuh Sunarso. 

Salah satu pendorong utama kinerja Bank BRI selama ini adalah segmen UMKM. Penyaluran kredit di akhir Juni 2017 tercatat senilai Rp.687,9 Triliun atau tumbuh 11,8% dari penyaluran kredit di akhir Juni 2016 sebesar Rp.615,5 Triliun. Dari seluruh kredit yang disalurkan Bank BRI, 74,4% diantaranya atau senilai Rp.490 Triliun disalurkan ke segmen UMKM.

- Advertisement -

“Target kami, porsi pembiayaan ke segmen UMKM selalu meningkat dan di tahun 2022 portofolio kredit UMKM mencapai 80% dari seluruh total kredit yang disalurkan oleh Bank BRI,” ujar Sunarso. 

Fokus dan komitmen Bank BRI terhadap pemberdayaan UMKM tidak terlepas dari fakta bahwa UMKM berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian nasional dan penyerapan tenaga kerja serta memiliki andil dalam pemerataan hasil pembangunan. Selain itu, UMKM resilient apabila menghadapi kondisi ekonomi yang sedang krisis.

“Berdasarkan data tahun 2014, dari 56,4 Juta UMKM yang ada di Indonesia baru 30% yang mampu mendapatkan akses pembiayaan. Ini tentunya merupakan potensi yang masih sangat besar bagi Bank BRI untuk turut serta dalam memberdayakan UMKM,” lanjut Sunarso.

Di tahun 2022, Bank BRI menargetkan menjadi “The Most Valuable Bank in South East Asia”. Beberapa strategi yang akan ditempuh Bank BRI untuk meraih hal tersebut diantaranya yakni meningkatkan dominasi di segmen mikro, memperkuat bisnis di segmen ritel, menengah dan konsumer, meningkatkan komposisi CASA melalui transaction banking serta meningkatkan kontribusi dari Perusahaan Anak. Saat ini Bank BRI memiliki 5 perusahaan anak, diantaranya BRI Syariah, BRI Agro, BRI Life, BRI Remittance dan BRI Finance.

Terkait kinerja saham, hingga akhir Juni 2017 tercatat BBRI memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp.376,2 Triliun. Adapun komposisi pemegang saham BBRI tercatat dimiliki oleh Pemerintah sebanyak 56,75% dan sisanya sebanyak 43,25% dimiliki oleh publik. 
 

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER