Sabtu, 27 April, 2024

Shalat Gerhana Bersama Warga, Padil Karsoma Ingatkan Kekuasaan Allah

MONITOR, Purwakarta – Bakal calon bupati Purwakarta, Padil Karsoma menyambut datangnya gerhana bulan total yang terjadi pada tanggal 31 Januari 2018 dengan menggelar shalat khusuf berjama’ah bersama warga di masjid tak jauh dari kediamannya, Desa Cibogo Hilir. 

Pelaksanaan shalat khusuf dan khutbah itu berlangsung khidmat dan diikuti dengan antusias. Seperti diketahui, shalat khusuf atau shalat gerhana merupakan ibadah sunnah muakkad yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.

Dalam kesempatan tersebut, Padil karsoma terlihat larut dalam tafakkur dan tadabbur seiring peristiwa alam yang merupakan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah itu terjadi. 

Padil menjelaskan, Islam mengajarkan pemeluknya untuk menjadikan setiap peristiwa di alam semesta ini sebagai bukti keagungan Tuhan. Semua itu ada dalam kita suci Al-Quran.

- Advertisement -

“Banyak sekali ayat yang menerangkan mengenai matahari, bulan, bintang dan seterusnya yang dikaitkan dengan keangungan dan kekeuasaan Allah. Matahari itu diciptakan Allah karenanya bukan untuk disembah, begitupun planet, staelit dan benda angkasa lainnya,” ujar Padil Karsoma kepada wartawan yang meliput acara tersebut.

Padil berpesan agar warga Purwakarta menjauhi hal-hal yang berkait dengan syirik dan kemusyrikan. Mitos lama seperti keyakinan kalau gerhana adalah tanda akan terjadi hal tertentu kemudian melakukan ritual penangkal adalah contoh kemusyrikan.

“Ummat Islam diajarkan bahwa gerhana adalah tanda keagungan Allah karenanya saat terjadi kita shalat dan mendengar khutbah yang isinya berbicara soal tauhid, taubat dan dzikir,” pungkasnya.

Gerhana bulan yang terjadi malam tadi memang merupakan gerhana istimewa, itu karena gerhana terjadi bertepatan dengan posisi bulan yang berada di titik terdekatnya dengan Bumi, atau dikenal sebagai perigee, sehingga gerhana Bulan total menjadi tampak lebih besar.

Gerhana tersebut juga terjadi di fase bulan purnama kedua pada Januari 2018 sehingga dijuluki sebagai bulan biru (Blue Moon), walaupun Bulan tidak berwarna biru. Fenomena alam yang luar biasa itu disambut meriah dimana-mana dan ummat Islam memeriahkannya menggelar shalat sunnat khusuf atau shalat gerhana bulan.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER