Jumat, 26 April, 2024

Resmi, Singapura Akan Miliki Presiden Perempuan Pertama

MONITOR, Singapura – Peluang Singapura mendapatkan presiden dari kalangan perempuan untuk pertama kalinya terjadi. Pasalnya, kandidat presiden Singapura selanjutnya adalah perempuan.

Kandidat perempuan itu bernama Halimah Yacob. Ia resmi menjadi calon presiden kedelapan dan kepala negara wanita pertama Singapura dari komunitas Melayu.

Mantan ketua parlemen berusia 63 tahun itu adalah satu-satunya calon presiden yang dinyatakan berhak mengikuti Pemilihan Umum Singapura yang akan berlangsung pekan ini.

"Apakah ada pemilihan atau tidak, semangat dan komitmen saya untuk melayani rakyat Singapura tetap sama," katanya seperti dikutip dari Strait Times, Selasa (12/9).

- Advertisement -

Dia mendapatkan sertifikat kelayakan dari Departemen Pemilihan, tidak lama setelah menyaksikan pemilihan penggantinya di parlemen.

Komisi Konstitusi merekomendasikan perubahan untuk menjamin keterwakilan minoritas di lembaga tertinggi di negara tersebut dan juga untuk memperketat kriteria kelayakan seseorang menjadi presiden sesuai dengan pertumbuhan ekonomi.

Setelah memegang jabatan publik utama, yaitu ketua parlemen sejak 2013, Halimah adalah satu-satunya dari tiga calon bersuku Melayu yang secara otomatis memenuhi syarat mencalonkan diri.

PEC menginformasikan kepada dua kandidat lainnya, Farid Khan (61) dan chief executive perusahaan properti Salleh Marican (67) bahwa mereka tidak memenuhi syarat untuk mengikuti pemilihan presiden.

Proses pemilihan presiden kali ini menimbulkan reaksi beragam dari para pengamat, yang menyambut Halimah sebagai sejarah dengan menjadi presiden wanita pertama negara itu dan kepala negara Melayu pertama dalam 47 tahun terakhir.

"Madam Halimah adalah minoritas ganda — tidak hanya individu Melayu-Muslim, tapi juga perempuan," kata Wakil Direktur Institut Studi Kebijakan Gillian Koh.

Namun, profesor ilmu politik Bilveer Singh dari National University of Singapore mengatakan, diipilihnya Halimah melalui jalan pintas tidak melemahkan atau mendelegitimasi kemenangannya.

Ant

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER