MONITOR, Jakarta – Kegiatan Munajat 212 yang digelar di Monas beberapa waktu lalu berbuntut panjang. Sejumlah kalangan menilai gelaran akbar itu bermuatan politis, lantaran didalamnya berisi imbauan untuk berpihak pada salah satu paslon capres cawapres.
Tak hanya itu, Forum Ukhuwah Pengurus dan Imam Masjid Jakarta dan Insan Hafidz Kampus Al-quran PTIQ Jakarta mendesak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat untuk mencopot jabatan Ketua Ketua MUI DKI Jakarta Munahar Mukhtar.
MUI DKI Jakarta, melalui siaran pers, bahkan sudah membantah Malam Munajat 212 diselenggarakan dengan tujuan politik. Dalam siaran pers tersebut, Munahar Mukhtar menegaskan bahwa kegiatan tersebut sebagai muhasabah bersama dan dzikir bersama untuk kebaikan bagi bangsa dan negara.
Terkait tokoh politik yang hadir, pihaknya menegaskan pihaknya tidak secara khusus mengundang lantaran Munajat 212 adalah acara umum yang diselenggarakan bersama Majelis Ta’lim se-Jabodetabek.
Sementara itu, saat dimintai konfirmasi mengenai laporan tersebut, Ketua MUI Pusat Yunahar Ilyas belum mengetahui secara pasti polemik tersebut lantaran tengah menjalankan ibadah umrah.
“Saya tidak mengikuti masalah jadi tidak bisa komentar,” kata Yunahar Ilyas, Selasa (26/2).
Hal serupa juga dikatakan Sekretaris Jenderal MUI Pusat, Anwar Abbas, yang enggan menanggapi polemik tersebut. Begitupula Waketum MUI Zainut Tauhid Sa’adi yang tidak menjawab pesan yang dikirimkan MONITOR terkait laporan tersebut.
