Kamis, 28 November, 2024

Minimnya Kepercayaan Terhadap Wanita dalam Politik, Ini Kata Wakil Ketua DPD RI…

MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua DPD RI Darmayanti Lubis mengatakan, jika perempuan diberikan kesempatan berkecimpung dalam politik, tentunya arah kebijakan publik akan lebih peduli terhadap segala problematik dari kaum hawa.


“Jadi para perempuan, belajarlah ilmu politik. Negara tidak ada membatasi peranan perempuan. Tetap diberikan kesempatan yang sama dengan laki-laki,” kata Darmayanti dalam seminar bertajuk Perempuan dan Kebijakan Publik, yang digelar Pengurus Daerah Wanita Islam Kota Pematangsiantar di Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jalan Kartini, Kamis (27/6).


Sementara itu, sambung dia, terkait dengan aturan agama, khususnya Islam, juga mendorong agar perempuan dapat maju. 


“Tentunya tetap menutup aurat, bersikap sesuai akidah, dan bisa memberikan manfaat atau berkah,” sebut dia.

- Advertisement -


Kendati demikian, ia mengingatkan, sebagai seorang perempuan harus memiliki ilmu. Tanpa ilmu, perempuan tidak akan mampu berbicara.
“Saya ingin, di Pilkada Siantar selanjutnya, tahun 2020 atau 2024, harus ada calon perempuan. Wanita harus terus berjuang untuk negara dan keluarga,” tegasnya.


Yang terpenting, lanjut Darmayanti, perempuan harus mampu mengatur waktu (time management). Apalagi yang memutuskan untuk berperan di publik dan domestik.


“Saya dulu, saat anak-anak masih kecil, setiap malam sudah memutuskan besok mau masak apa. Jadi pagi-pagi tidak sibuk lagi berpikir-pikir. Itu salah satu time management,” pungkasnya.


Dalam seminar tersebut, Darmayanti juga mendengarkan curhatan yang disampaikan para peserta. Terutama beberapa peserta yang merupakan calon legislatif, namun belum meraih kursi di lembaga legislatif.


“Saya sedih. Tapi begitu bertemu Bunda, memandang wajah Bunda yang teduh, saya merasa plong. Apalagi mengingat perjuangan Bunda sampai saat ini, dan masih menunggu sidang di MK,” sebut seorang peserta.


“Saya kemarin, setelah mengetahui perolehan suara saya, teman-teman segan menelepon atau menghubungi saya. Saya juga sempat ganti nomor handphone. Bagaimana ya, namanya realisasi tidak sesuai prediksi,” saut peserta lainnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER