MONITOR, Jakarta – Direktur Pengamanan Obyek Vital (Dir Pam Obvit) Polda Metro Jaya FX Surya Kumara mengungkapkan, jelang sidang kedua yang digelar Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa perolehan hasil suara presiden 2019, pihaknya telah menempatkan sejumlah personil baik di dalam maupun di luar gedung.
Ia pun juga akan lebih memaksimalkan sejumlah penjagaan yang dirasa pada sidang sebelumnya tidak terpantau.
“Pengaturan personel di tiap titik agar dimaksimalkan. Kita masih banyak pintu kosong tidak terjaga, dan hari ini agar dimaksimalkan,” kata Surya saat apel personil, di depan Gedung MK, Jakarta Pusat, Selasa (18/6).
“Jadi setelah apel ini para perdosel kembali ke posko atau titik masing masing,” tambahnya.
Tidak hanya itu, Surya menambahkan, jika pihaknya selama pengamanan jalannya persidangan tidak ada personil yang menggunakan senjata api (Senpi).
“Ada beberapa penekanan dari pimpinan. Pertana, seluruh personel dilarang menggunakan Senpi. Mohon untuk perwira masing masing untuk melakukan pengecekan ulang,” tambahnya.
Ia juga memerintahkan agar setiap personel melakukan dokumentasi optimal di semua titik jaga, dalam rangka evaluasi kedepan.
“Semua titik agar didokumentasikan optimal sehingga kalau ada kekurangan bisa jadi bahan evaluasi kita,”ucapnya.
“Di dalam MK yang boleh masuk hanya personel yang ditugaskan di dalam saja. Sudah ada plotingnya. Yang tidak perlu tidak usah ke dalam, amankan titikmu secara maksimal,” tegas dia.
Untuk diketahui, dalam sidang kedua MK, Selasa (18/6) hari ini mengagendakan mendengarkan keterangan dari pihak termohon yakni KPU RI dan pihak terkait dari pasangan calon nomor urut 01 bersama Bawaslu RI.