Jumat, 19 April, 2024

Mengintip Potensi Tanaman Hias Kampung Flori Deli Serdang

MONITOR, Deli Serdang – Tanaman hias atau tanaman bunga seringkali digunakan untuk memperindah tampilan sebuah ruangan maupun halaman rumah. Bukan itu saja, tanaman hias juga sering digunakan untuk momen indah seperti perayaan ulang tahun atau pernikahan. Seiring dengan berkembangnya jenis tanaman hias dan minat konsumen, tanaman hias juga diburu oleh para kolektor. Oleh karena itu bisnis ini berpotensi besar untuk dikembangkan.

Salah satu kawasan yang melirik potensi bisnis tanaman hias adalah Kampung Flori yang berlokasi di Desa Bangun Sari, Tanjung Morawa, Deli Serdang. Kampung Flori merupakan desa dengan sebagian besar masyarakatnya menjadi penangkar dan pedagang tanaman hias.

Tanaman Hias

Kondisi Kampung Flori ini bersih dan nyaman. Pembeli dimanjakan dengan deretan puluhan kios tanaman hias berjejer rapih. Juniardi, Kepala Desa Bangun Sari mengatakan, bisnis tanaman hias dapat memperbaiki perekonomian masyarakat sehingga taraf hidup mereka menjadi lebih baik.

- Advertisement -

“Jumlah petani dan pedagang tanaman hias aktif di desa ini sebanyak 1000 orang. Tanaman hias menjadi mata pencaharian utama warga,” ujarnya.

Penghasilan yang diperoleh juga tidak kira – kira, mencapai Rp 1,5 juta per hari. “Penghasilan dengan berdagang tanaman hias untuk setiap pedagang atau petani berkisar antara Rp 500 ribu sampai Rp 1,5 juta per hari,” ujar Kelompok Tani Sadar Wisata, Dwi Sujatmiko.

Adapun tanaman hias yang tersedia di antaranya bougenfil, dracaena, pucuk merah, cemara, beringin, mawar, aneka tanaman hias daun dan bunga serta puluhan jenis tanaman hias lainnya. Harga produk yang dijual pun beragam, mulai kisaran puluhan ribu sampai jutaan rupiah tergantung jenis dan ukurannya.

Karena potensi ekonomi yang besar, pemerintah daerah bersama Kementerian Pertanian mendorong pengembangan kawasan kampung flori tersebut.

“Saya sangat bangga dengan petani yang sekaligus pedagang tanaman hias di sini. Mereka bisa mengembangkan perekonomian melalui tanaman hias,” ujar Plt. Direktur Buah dan Florikultura, Sri Wijayanti Yusuf saat melakukan kunjungan kerja ke kampung Flori Bangun Sari beberap waktu lalu.

Kampung Bangun Sari menjadi indah, bersih dan menjadi obyek wisata yang tentunya menambah kesejahteraan masyarakat di desa ini. Kementerian Pertanian, lanjutnya, mendorong untuk setiap provinsi/kabupaten agar membangun agrowisata berbasis hortikultura untuk peningkatan kesejahteraan petani dan masyarakat.

“Kami memberikan bimbingan teknis budidaya dan pasca panen bersama Dinas Pertanian Propinsi dan Kabupaten. Hal yang perlu kita dorong dari Kampung Flori Bangun Sari adalah penguatan kelembagaannya, pembentukan koperasi petani/pedagang tanaman hias. Tujuannya agar petani menjadi lebih kuat dan kompak, harga bisa diatur seragam dan pendapatan petani bisa lebih meningkat. Bahkan kita sudah ekspor untuk anggrek, krisan, lili, dracaenae, tilansia dan lainnya” tutupnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER