MONITOR, Humbang Hasundutan – Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan beebagai langkah untuk mewujudkan target swasembada bawang putih pada tahun 2021 yang membutuhkan luas lahan sekitar 78.000 hektar diantaranya dengan mengembangkan daerah di luar pulau Jawa dan Nusa Tenggara Bali sebagai sentra nasional.
Salah satu daerah yang dikembangkan untuk menjadi sentra baru bawang putih adalah wilayah Sumatera yang mempunyai potensi besar. Salah satu lokasi yang potensial untuk dikembangkan adalah Humbang Hasundutan yang potensi lahannya mencapai 500 sampai 1.000 hektar.
Pada kesempatan panen perdana bawang putih hari ini, Senin (8/4/2019) di Desa Hutasoit kecamatan Lintong Nihuta, Bupati Humbang Hasundutan, Dosmar Banjarnahor mengaku takjub bawang putih yang mampu tumbuh dengan baik dan menghasilkan umbi yang cukup besar di daerahnya, ia pun optimistis wilayahnya mampu menjadi sentra baru bawang putih.
“Melihat hasil panen bawang putih ini, kami optimis Humbang hasundutan mampu tampil menjadi sentra baru bawang putih dan siap menjadi produsen benih wilayah sumatera bahkan Indonesia,” katanya.
Humbang Hasundutan sendiri merupakan Kabupaten yang mempunyai luas sekitar 2.297 kilometer persegi, yang terletak di barisan pegunungan Bukit Barisan, dengan iklim sejuk mendekati dingin dengan ketinggian tempat dari 330-2.075 mdpl serta tanahnya kaya dengan kandungan organik cukup tinggi.
“Keindahan alam Lembah Bakkara menambah potensi yang luar biasa untuk daerah ini dan cocok untuk pengembangan bawang putih, sayuran daun serta sayuran dataran tinggi lainnya. Sungguh menjadi anugrah yang luar biasa untuk pengembangan bawang putih Nasional dan Humbahas siap mensukseskan swasembada bawang putoh 2021,” tambah Dosmar yang juga salah satu bupati termuda.
Ditempat yang sama, Inspektur Jenderal Kementan, Justan Siahaan mengatakan saat ini sudah ada bukti yang akuntabel dan treasurable dimana bawang putih mampu tumbuh dengan baik di Humbahas dan menghasilkan umbi yg besar.
“Ke depan Humbahas harus mampu menjadi motor penggerak bangkitnya bawang putih menuju lumbung pangan dunia,” katanya.
Justan menambahkan pihaknya akan mengawal pengembangan bawang putih yang tersebar di Sumatera Utara guna mensukseskan swasembada bawang putih 2021.
Sementara itu, Kadis Pertanian Humbang Hasundutan, Junter Marbun yang ikut hadir mendampingi Bupati dalam panen perdana bawang putih di Lahan kelompok tani Mandiri Desa Dolok Margu dan lahan kelompok tani Tani Mekar Jaya Desa Hutasoit 2 Kecamatan Lintongnihuta mengapresiasi antusias petani yang sangat tinggi dalam berbudidaya bawang putih.
“Petani kami umumnya menanam varietas Lumbuh Kuning. Hasil ubinan di lokasi ini bisa mencapai rata-rata 9 ton per hektar dengan umur panen 120 hari, umbinya cukup besar. Ini sangat menjanjikan dan prospektif untuk dikembangkan, melihat potensi dan semangat petani bertanam bawang putih di lokasi ini kami berharap bisa mensupport swasembada bawang putih,” ungkapnya penuh semangat.
Marganda Silaban, ketua Poktan Mandiri mengaku awalnya ragu untuk tanam bawang putih pada lahan seluas 10 hektar milik kelompok tani namun dengan dukungan penuh dari Bupati dan Dinas Pertanian, akhirnya mampu menjawab keraguan tersebut melalui hasil panen yg cukup memuaskan.
“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah, harapan kami program bawang putih ini dapat mengangkat kesejahteraan anggota kelompok dan kami siap ikut mensukseskan program swasembada bawang putih” ujarnya.
Kelompok Tani yang lain dari Tani Mekar Jaya, Berton Simamarta mengatakan dari total lahan 1 ha yg kami tanam semuanya tumbuh dengan baik dan umbinya besar-besar. “Ini batu pertama kami tanam,” papar Berton yang tahun ini juga sudah resmi mendapat sertifikat menjadi penangkar benih bawang putih.
Kasubdit Bawang Merah dan Sayuran Umbi, Ditjen Hortikultura, Agung Sunusi mengatakan sebagai wujud nyata pemerintah pusat dalam mendorong Humbahas menjadi sentra bawang putih nasional pada tahun 2019 telah dialokasikan anggaran seluas 250 hektar untuk pengembangan bawang putih.
“Alokasi ini kita harapkan semua perluasan areal tanaman baru. Bila diasumsikan setiap 1 hektar mampu menghasilkan rata rata 9 ton basah dan dikonversi menjadi benih rata rata 3 ton per hektar maka benih yang dihasilkan di Humbas bisa mencapai 750 ton,” kata Agung.
“Artinya benih tersebut bisa digunakan untuk pengembangan bawang putih seluas 1.500 hektar. Harapan kami wilayah ini harus ada penangkar benih sehingga daerah ini akan mampu mandiri benih dan bahkan bisa menjadi pensuplay benih di wilayah Sumatera. Ini momentum yang luar biasa untuk menjadikan Humbas menjadi salah satu penyangga benih bawang putih nasional,” tambahnya.