Senin, 25 November, 2024

PSI Minta Prabowo Berhenti Bohong di Tahun 2019

MONITOR, Jakarta – Juru Bicara PSI Dedek Prayudi meminta Capres Prabowo Subianto untuk bertaubat pada 2019 dan tidak lagi mengedepankan kebohongan dalam kampanye. Menurutnya, kualitas pertarungan pilpres dipertaruhkan dalam sikap para kandidat berkampanye.

“Rakyat berhak untuk tidak dibohongi oleh pak Prabowo,” ujar Dedek, dalam keterangan tertulis yang diterima MONITOR, Rabu (2/1/2019).

Sepanjang tahun 2018, PSI menemukan tiga kebohongan besar yang diduga sengaja dilakukan paslon nomor urut dua karena miskinnya gagasan pembangunan mereka.

“Kemiskinan meningkat 50% pada bulan Juli, Pak Prabowo mengatakan bahwa kemiskinan meningkat 50% dalam lima tahun terakhir,” terangnya.

- Advertisement -

Data BPS menunjukkan, kata Dedek, bahwa kemiskinan terus menurun. Bahkan menyentuh level dibawah 10% pada tahun 2018. Data Bank Dunia juga memperlihatkan bahwa kemiskinan yang diukur dengan standard pendapatan USD 1,9 menurun secara konstan hingga menyentuh 5,7%.

Lalu ia menyinggung Prabowo pernah mengatakan 99% orang Indonesia hidup pas-pasan.

“Pada bulan Oktober, pak Prabowo berkata bahwa 99% rakyat Indonesia hidup pas-pasan. Beliau mengaku mengambil data dari Bank Dunia. Faktanya, data Bank Dunia mengungkapkan bahwa kelas menengah di Indonesia pada 2017 berjumlah 53juta orang. Definisi kelas menengah bagi Bank Dunia adalah mereka berpenghasilan USD 10-50 per hari,” kata Dedek.

Selain itu, LRT Indonesia mahal karena Markup. “Pada bulan Juni, Pak Prabowo mengatakan bahwa proyek MRT dan LRT di Indonesia termasuk yang termahal, terutama karena di markup. Faktanya, LRT Jabodetabek maupun Palembang termasuk yang paling murah dibandingkan negara lain, bahkan di Palembang nomor dua terendah,” pungkasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER