MONITOR – Penurunan nilai rupiah adalah kenyataan buruk yang sekarang kita hadapi. Terhadap fenomena ekonomi ini, banyak opini dan analisis berseliweran, dari yang mengkritik habis-habisan kinerja pemerintah di bidang ekonomi hingga yang berusaha memberikan masukan kepada tim ekonomi Jokowi.
Seperti yang kita ketahui bahwa saat ini, pada 5 September 2018, rupiah sudah menyentuh angka 15.000 per dolar AS. Sepanjang pekan ini, rupiah bergerak di kisaran 14.780-14.938 per dolar AS. Rupiah pun sudah melemah 10,18 persen sejak awal 2018.
Namun, sepertinya pemerintah Indonesia pun sudah tahu apa yang seharusnya dilakukan. Seperti dilansir Liputan6.com bahwa Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto meminta, agar tak ada pihak yang mendesak pemerintah atas melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar.
Tidak hanya itu, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) pun menyatakan bahwa peningkatan investasi dan ekspor adalah salah satu cara untuk menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Salah satunya adalah aktivitas ekspor Toyota, melalui produk-produk bermerek Toyota yang diproduksi di fasilitas manufaktur TMMIN dan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) sebagai bagian dari grup Toyota di Indonesia, diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam keseimbangan neraca perdagangan terutama dari sektor otomotif.
Sebagai warga negara Indonesia yang baik dan peduli terhadap melemahnya rupiah, setidaknya kita turut serta membantu pemerintah dalam menguatkan kembali rupiah dengan lima hal sederhana berikut ini.
1. Beli Produk Lokal, Kurangi Beli Produk Impor
Cara yang juga efektif dalam menguatkan rupiah adalah dengan mengurangi konsumsi produk impor. Pengurangan konsumsi produk impor memiliki andil dalam menguatkan rupiah karena mengurangi ketergantungan kita terhadap dolar atau mata uang asing lainnya.
Mengurangi ketergantungan terhadap produk impor dapat dilakukan dengan memperbanyak konsumsi produk dalam negeri. Perbedaan kualitas tentu akan menjadi pertimbangan. Namun, bila hal ini dilakukan secara bersamaan, selain memberi keuntungan kepada para pelaku usaha dalam negeri, kamu juga berperan penting dalam menjaga bahkan menguatkan nilai rupiah.
2. Perbanyak Transaksi dengan Rupiah
Salah satu sektor yang sebenarnya bisa ‘dipaksa’ untuk penggunaan rupiah, ialah sektor pariwisata.
Seperti diketahui, sektor pariwisata banyak menggunakan mata uang asing dalam transaksinya, terutama pada tempat-tempat yang telah tersohor bagi para wisatawan mancanegara.
Dengan membuat regulasi yang mengharuskan penggunaan mata uang rupiah pada tempat-tempat tersebut, misalnya, turis lokal dan terutama mancanegara akan menggunakan rupiah dalam setiap transaksinya. Dengan sendirinya, mereka akan membuat wajah rupiah kembali sumringah.
3. Tukar Dollar ke Rupiah
Meski berbagai media kerap memberitakan penurunan nilai rupiah, kita harus yakin nilai rupiah tidak akan terus menerus jatuh. Hal ini disebabkan karena kenaikan dan penurunan perekonomian berlaku seperti sebuah siklus. Cepat atau lambat, nilai mata uang ini akan kembali menguat.
Bila meyakini hal ini, masyarakat akan memiliki keberanian untuk memegang rupiah. Tentu makna memegang rupiah di sini tidak secara literal memegang uang tersebut. Makna memegang rupiah di sini ialah tidak terbawa arus untuk ikut-ikutan menukarkan rupiah ke dolar. Namun, tukarlah secepatnya dolar-dolar tersebut ke rupiah.
Penurunan mata uang dalam negeri memang bukan berita yang membuat kita berseri-seri. Namun, langkah-langkah kecil yang kita lakukan di atas setidaknya punya andil dalam membuat nilai mata uang tercinta tidak semakin membuat ngeri. Karena itu, saatnya kita berperan untuk membuat rupiah kembali menari.