MONITOR, Makassar – Pemilihan Kepala Daerah Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Pilgub Sulsel) 2018 telah usai. Hasil dari perhitungan cepat (quick count) dari empat lembaga survei nasional telah mencatatkan hasilnya dengan kemenangan Paslon nomor urut 3, Prof Nurdin Abdullah – Andi Sudirman Sulaiman (Prof Andalan).
Namun salah satu paslon yakni Nurdin Halid (NH-Aziz) agaknya belum bisa menerima hasil perhitungan cepat tersebut. Bahkan dalam salah satu pernyataannya yang dimuat di media Nurdin Halid (NH) menyebut bila dirinya yakin menang seraya mengatakan bahawa bila pilgub Sulsel jangan sampai dipimpin oleh seorang yang lahir dari cukong dan intervensi menteri.
Menanggapi pernyataan tersebut, pengamat politik dan kebijakan publik, Muh. Saifullah mengatakan pernyataan NH ini sebagai penyataan seorang yang tak menunjukkan sikap negarawan yang siap menang siap kalah.
“Ini penyataan yang tidak nalar lagi dan sudah menunjukkan bagaimana watak asli seorang Nurdin Halid sebenarnya”, katanya dalam pernyataan pers yang diterima MONITOR, Kamis (28/6/2018)
Menurut Muh. Saiful, ketidak legowo-an yang ditunjukkan NH semakin menjadi bukti bila kepemimpinannya memang pantas diragukan.
“Ini yang namanya maling teriak maling. Masyarakat Sulsel sudah cerdas dan paham, makanya dia tidak terpilih”, ujar peneliti dari Pusat Kajian Politik dan Kebijakan (PKPK) ini.
Saiful menambahkan, justru NH harus instrospeksi diri karena sehari jelang Pilgub, justru ditemukan banyak beredar form C1 di masyarakat yang sudah terisi dan mengunggulkan dirinya.
“Pelakunya bahkan sudah tertangkap dan sedang dalam proses. Jadi apa yang diomongkan NH ini justru makin membuka aib diri, siapa sebenarnya dia” katanya.
Seharusnya, kata Muh Saiful, NH kalau memang mengklaim dirinya politisi senior justru harus menunjukkan sikap kenegarawanannya dengan mengucapkan selamat kepada pemenang Pilgub Sulsel.
“Contohlah Dedi Mizwar atau TB Hasanuddin di Pilgub Jabar yang dengan gentle mengakui dan mengucapkan selamat pada Ridwan Kamil. Bukan malah membuat pernyataan blunder. Masyarakat pasti mengatakan kok ada maling teriak maling” katanya.
Di samping itu, imbuh Muh. Saifullah, peryataan NH terkait adanya intervensi menteri di Pilgub Sulsel, barangkali yang dia maksud itu adalah Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bersama Menteri Sosial, Idrus Marham yang memang langsung turun berkampanye
“Kalau yang dia maksud demikian ya memang benar. karena Arlangga dan Idrus turun langsung melakukan kampenye untuk dirinya”, kata Muh. Saifullah.
Bahkan, dari info yang beredar, kata Muh Saifullah, justru NH dikabarkan yang pernah bertemu beberapa cukong untuk meminjam dana namun permintaannya ditolak.
Begitu pula dengan ditangkap basahnya tim NH di Sidrap yang sedang membagi-bagikan uang dan saat ini juga sedang dalam proses. “ Apa ini uang dari cukong? Jadi NH memang seharusnya bercermin diri dulu baru mengeluarkan peryataan”, pungkas Muh. Saifullah.