MONITOR, Jakarta – Pertamina mencatat konsumsi Pertamax pada H+5 lebaran mencapai hampir 19 juta liter atau meningkat hingga 19 persen dari rata-rata harian. Kenaikan ini juga lebih tinggi dibanding masa Satgas tahun lalu yang mencatat kenaikan sebesar 12 persen.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito mengatakan tingginya permintaan terhadap Pertamax jauh berada di atas rata-rata peningkatan gasoline nasional sebesar 14 persen, dari rata-rata harian 90 juta liter menjadi 103 jut liter. Peningkatan Pertamax juga berada di atas Pertalite yang meningkat sebesar 10 persen.
“Semua jenis BBM kita sediakan, akan tetapi Pertamax lebih banyak diminati pemudik, baik selama arus mudik maupun arus balik. Hal ini menunjukkan loyalitas pengguna Pertamax cukup tinggi, apalagi untuk perjalanan jauh, membutuhkan performa kendaraan yang prima, sehingga harus didorong oleh BBM berkualitas dan ramah lingkungan,” ujar Adiatma.
Berdasarkan laporan Satgas Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) 2018, lanjut Adiatma Pertamax merupakan satu-satunya BBM yang konsisten mengalami kenaikan sejak arus mudik. Bahkan, Pertamax tercatat naik hingga 2 persen pada hari H, di saat seluruh jenis BBM mengalami penurunan atau minus.
Permintaan terhadap Pertamax meningkat bertahap sejak arus mudik mulai dari 10 persen, 17 persen, 25 persen serta pada puncak arus mudik meningkat hingga 49 persen.
Meskipun masa cuti bersama telah usai, lanjut Adiatma, Satgas RAFI akan terus bekerja hingga H+15, untuk melayani arus balik yang kemungkinan terjadi pada akhir pekan dan pekan depan, bersamaan dengan berakhirnya masa liburan sekolah.
Pertamina terus menyiagakan BBM di 3.692 SPBU yang berada di jalur mudik di Pulau Jawa hingga Madura, baik jalur tol maupun arteri. Pertamina juga menyiagakan 117 Kantong BBM untuk stok BBM bagi SPBU yang berada di jalur padat pemudik.
Layanan khusus selama Satgas RAFI juga tetap disiagakan antara lain Kiosk Pertamax di 72 titik, Motoris Kemasan 283 unit, Mobile Dispencer 32 unit serta 13 Serambi Pertamax. Semuanya disiapkan mulai di jalur tol operasional, tol fungsional serta jalur non tol.
Suplai LPG juga terus ditingkatkan di atas rata-rata normal harian serta menyiagakan 31 ribu pangkalan di seluruh tanah air. Stok BBM maupun LPG secara nasional juga dalam kondisi aman, rata-rata di atas 21 hari, bahkan LPG sekitar 22 hari, di atas standar nasional yakni 11 hari.