MONITOR, Jakarta – PT Royal Prima Tbk (PRIM) resmi mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (15/5). Perseroan ini menjadi urutan yang ke-13 catatkan sahamnya sepanjang 2018.
Pada penawaran perdana, manajemen Royal Prima melepas sahamnya dengan harga Rp 500 per saham dan dari aksi korporasi ini, perusahaan memperoleh pendanaan sebesar Rp 975 miliar.
Selain itu, perseroan ini juga menerbitkan sebanyak 600 juta waran, dengan setiap pemegang dua saham akan mendapatkan satu waran.
Perseroan yang bergerak di pengelolaan Rumah Sakit Umum (RSU) tersebut menunjuk PT Danatama Makmur Sekuritas sebagai penjamin emisi IPO.
“Aksi korporasi ini merupakan langkah untuk melanjutkan perjalanan PRIM, semoga dengan hadirnya kami di BEI, jasa layanan kesehatan menjadi lebih berwarnma,” ujar Direktur sekaligus Corporate Secretary PRIM di BEI, Mok Siu Pen.
Lebih lanjut ia menjelaskan, sekitar 45,4 pesen dana hasil IPO tersebut akan digunakan untuk biaya aquisisi rumah sakit baru di daerah Medan, Pekanbaru, Jambi, Cikarang, Tangerang, Bekasi, Jakarta dan daerah lain yang dinilai potensial.
Selain untuk akuisisi rumah sakit baru, sebanyak 17,2 persen lainnya akan digunakan perusahaan untuk menambah perolehan tanah pembangunan rumah sakit, 12,1 persen lainnya digunakan untuk pembelian peralatan medis dan infrastruktur teknologi informasi.
Untuk sisanya, Mok Siupen mengatakan, sekitar 20,6 persen akan digunakan untuk ekspansi pada rumah sakit yang dimiliki perusahaan saat ini, dan sekitar 3,7 persen lagi akan digunakan untuk biaya operasional sehari-hari.
“PRIM percaya pelayanan terbaik yang dijalankan oleh perseroan merupakan kunci utama, dan kami berharap para investor dapat terus berkumpul bersama kami,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pencatatan perdana saham PRIM naik sebesar 235 poin atai 47 persen ke level Rp735, dari harga semula Rp 500 per saham. Terpantau saham PRIM ditransaksikan sebanyak 140 kali dengan volume 18,769 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 1,38 miliar.