MONITOR, Jakarta – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memastikan kegiatan operasional akan berjalan normal meski Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) dan Asosiasi Pilot Garuda (APG) mengancam melakukan pemogokan.
Direktur Umum & SDM Garuda Indonesia, Sari Suharso, menyadari serikat pekerja memiliki komitmen dan kesadaran bersama atas keberlangsungan bisnis perusahaan. Sinergi bersama antara manajemen dan serikat pekerja dapat berdampak signifikan dalam upaya perbaikan kinerja perusahaan.
“Kegiatan operasional penerbangan akan tetap berlangsung secara normal. Manajemen Garuda telah melakukan langkah-langkah mitigasi untuk mengantisipasi kondisi tersebut,” katanya dalam keterangan yang diterima MONITOR, Kamis (3/5).
Suharso menyatakan, pihaknya akan mengedepankan komitmen keselarasan hubungan industrial yang baik di mana manajemen juga berharap serikat kerja dapat terus mendukung iklim kerja yang kondusif bagi perusahaan, khususnya di tengah-tengah tantangan persaingan bisnis yang semakin ketat.
Lebih lanjut ia menuturkan, Direktorat Kargo tetap dibutuhkan karena maskapai mengembangkan berbagai model bisnis dalam memaksimalkan potensi pasar.
Sebelumnya, Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) adakan konfrensi pers tentang kondisi PT. Garuda Indonesia (Parsero) Tbk dan rencana Mogok Kerja di Pulau Dua Restaurant, Rabu (2/5) kemarin.
Ketua Umum Serikat Karyawan Garuda Indonesia Ahmad Irfan Nasution menjelaskan, aksi mogok yang mereka lakukan didasari atas kebijakan direksi yang saat ini dinilai gagal, sehingga membuat maskapai penebangan plat merah tersebut terpuruk.
Menurutnya, ini merupakan langkah terakhir jika pemerintah dan pemegang saham tidak mengabulkan tuntutan Sekber. Aksi mogok dikatakan akan dilakukan seluruh karyawan dan pilot Garuda Indonesia untuk semua rute penerbangan. Dampak atas aksi tersebut sudah dipertimbangkan, jika hal tersebut dilakukan maka secara otomatis pelayanan dan penerbangan terhenti.