MONITOR, Jakarta- Sebagai mahasiswa ditingkat akhir kuliah, skripsi tentunya menjadi hal yang paling wajib dikerjakan demi mendapatkan gelar Sarjana. Dari sekian mata kuliah yang telah diambil, tentunya skripsi bukan merupakan hal yang mudah untuk diselesaikan.
Mahasiswa pun menganggap skripsi sebagai momok tersindiri karena tentunya mereka perlu untuk mengeluarkan usaha yang ekstra demi menyelesaikannya. Lelah, kesal, bosan menunggu dosen pembimbing, revisi berkali-kali, dan bergadang karena deadline yang mepet. Semua itu, hanyalah serangkaian kecil yang seringkali dialami oleh para pejuang skripsi.
Bukan hal yang mudah memang. Namun, banyak cara yang mestinya para pejuang skripsi lakukan jika mereka tak mau menyesal ditengah perjuangannya demi mendapatkan gelar sarjana.
Simak yuk, apa saja sih hal-hal yang harus kalian lakukan saat sedang berjuang skripsi?
- Pilihlah judul skripsi yang kamu kuasai.
Dear para pejuang skripsi, sebelum kalian yakin untuk mengajukan topik skripsi ke jurusan, alangkah baiknya kalian pun harus yakin terlebih dulu dengan judul yang akan kalian ambil. Apakah judul tersebut adalah materi yang benar-benar kalian kuasai?
Banyak kasus terjadi ketika mahasiswa sudah bingung untuk memilih judul yang bisa diterima oleh jurusan, akhirnya mengajukan sembarang judul dengan dalih “Ah..yang penting di ACC deh!” Mungkin kali ini kalian bisa lolos saat pengajuan judul, tapi bagaimana jika judul itu bukanlah materi yang benar-benar kalian pahami atau bahkan kalian benci? - Jangan memperberat dirimu sendiri dengan memilih topik yang terlalu berat.
Tujuan sebenarnya para pejuang skripsi adalah untuk lulus secepat mungkin, bukan? Namun, banyak kasus dimana mahasiswa tingkat akhir menghabiskan sisa semester yang cukup panjang hanya untuk mengerjakan skripsi. Padahal banyak juga dari teman-teman sejurusannya pun yang akhirnya bisa lulus tepat waktu bahkan lebih cepat dari 8 semester. Apakah selalu mereka yang disebut mahasiswa abadi itu pemalas? Dan mereka yang lulus lebih dulu adalah yang paling rajin? Tentunya tidak. Ternyata banyak mahasiswa abadi yang kini terjerat dengan perangkap mereka sendiri, loh!
Bukan karena malas, namun topik skripsi merekalah yang menjadi alasan. Sangking susahnya, hal tersebut pun membuat mereka memakan waktu lama untuk mengerjakannya. Ujung-ujungnya, malah bikin susah diri kita sendiri kan? Jadi, pilihlah topik yang simple aja deh jika tak mau jadi mahasiswa abadi! - Baik-baiklah dengan dosen pembimbingmu, mereka adalah penentu nasib kalian selanjutnya.
Membina hubungan yang baik dengan dosen memang termasuk sebuah poin penting ketika kalian sedang berjuang menuju sarjana. Tentunya, karena dosen pembimbing mempunyai andil yang besar dalam proses kalian berskripsi, maka berbaik-baik lah dengan mereka. Tetap ikuti apa keinginan mereka, saran mereka. Jangan membantah, sopan, dan ramah adalah kunci untuk kalian bisa membina hubungan baik dengan dosen pembimbing kalian. Tak bisa dipungkiri, karena dosen pembimbing berperan sebagai orang yang paling intens dalam perjuanganmu tamat kuliah, tentunya hal ini merupakan poin wajib yang harus kalian lakukan jika tak mau bermasalah di kemudian hari kan? - Selalu copy semua file skripsi kamu di Flashdisk atau Google Drive, jangan hanya mengandalkan laptop!
Untuk berjaga-jaga, sangatlah perlu bagi kalian untuk selalu meng-copy semua file skripsi dan revisi terakhir ke flashdisk atau Google Drive. Poin yang satu ini tergolong poin yang sangat penting, Loh!
Terlebih lagi, jangan hanya mengandalkan laptop saja untuk kalian menyimpan semua file skripsi kalian tanpa backup. Bukan apa-apa, karena berja-jaga itu perlu. Sehingga jika sewaktu-waktu laptop kalian rusak atau malah hilang, kalian gak harus kehilangan semua file kalian, dong? - Meski tak mudah, jangan pernah menghilang dengan sengaja terlalu lama.
Skripsi sebagai sebuah tantangan terberat di penghujung kuliah memanglah membutuhkan mental yang kuat dan ketetekunan yang tinggi dari diri sendiri. Namun, banyak kasus dimana mahasiswa berhenti sejenak dari rutinitas mengerjakan skripsi dengan alasan beragam.
Ada yang karena bosan, belum mendapat inspirasi, merasa trauma dengan tingkah dosen pembimbing. Meskipun begitu, semangat adalah satu-satunya jalan bagi kalian yang berjuang. Memang lelah dan tak mudah, tapi jika kalian menyerah dan berhenti, apakah akan selesai masalahnya? tentunya tidak.