Selasa, 24 Juni, 2025

Kemendikbud Kembangkan Aplikasi MoLK SIMKeu

MONITOR, Jakarta – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah melakukan terobosan dengan mengembangkan berbagai aplikasi di bidang pengelolaan keuangan. Salah satunya adalah aplikasi Monitoring Laporan Keuangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan (MoLK SIMKeu) berbasis IT.

Aplikasi ini disebut-sebut mampu mengintegrasikan sebanyak 365 satker di lingkungan Kemendikbud, secara online dan real time. Hal ini dilakukan dalam rangka perbaikan tata kelola kinerja pelaksanaan anggaran.

Perlu diketahui, aplikasi tersebut juga sudah terintegrasi langsung dengan aplikasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) dan E-Rekonsiliasi Laporan Keuangan (e-Rekon-LK) Kementerian Keuangan, yang menyajikan realisasi anggaran berdasarkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dan laporan keuangan. 

Dalam pengembanganya, Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, saat ini MoLK SIMkeu tidak hanya menyajikan realisasi anggaran, tapi juga telah dapat menampilkan realisasi pencapaian fisik dan laporan keuangan secara online, yang meliputi, Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Operasional (LO), dan Laporan Perubahan Equitas (LPE).  

- Advertisement -

"Dengan memanfaatkan aplikasi MoLK SIMKeu tersebut, pimpinan satker maupun pimpinan unit eselon-1 dapat memonitor dan mengendalikan pelaksanaan anggaran pada unit kerjanya masing-masing," jelas Mendikbud.

Lebih jauh ia mengatakan, bahwa saat ini kemendikbud tidak hanya menargetkan perolehan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas penyajian laporan keuangannya, namun juga mendorong seluruh satker untuk meningkatkan kualitas belanjanya agar lebih baik, akuntabel, dan bermartabat. 

Untuk meningkatkan kualitas belanja tersebut, maka berbagai upaya telah dilakukan antara lain membangun berbagai aplikasi di bidang pengelolaan keuangan, pelelangan dilaksanakan dengan lebih awal, perencanaan penganggaran disusun dengan lebih matang, monitoring dan evaluasi penggunaan anggaran lebih ketat, dan efisiensi belanja yang lebih progresif.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER