MONITOR, Jakarta – Peneliti Politik anggaran dari Indonesia Budget Center (IBC) Roy Salam menyayangkan total anggaran dalam pagu anggaran RAPBN 2018 mencapai 1 Trilun untuk insfraktruktur gedung baru DPR dan alun alum demokrasi.
Hal ini disampaikannya saat mendatangi Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR bersama Aliansi Masyarakat Sipil, Kamis (7/9) siang.
"Anggaran gedung ini bisa menjadi lebih 1 Triliun artinya itu akan memakan biaya yang cukup besar, dan 600 M dari insfrakstuktur dan alun alun dicantumkam pagu anggaran 2018," kata Roy Salam di dalam ruang rapat Fraksi PAN.
Roy menyatakan, anggaran pembangunan gedung DPR ini jumlahnya terbilang sangat besar. Menurutnya hal itu tidak relevan jika melihat kinerja DPR. "Anggaran yang jumbo, namun tidak merepresentasikan kebutuhan untuk meningkatkan kinerja," jelas Roy.
Kepada Fraksi PAN, Roy meminta agar pembangunan gedung baru DPR dan kenaikan kunjungan kerja DPR ke luar Negeri dibatalkan.
"Mendorong Fraksi PAN untuk menghentikan pembangunan gedung baru DPR dan bisa mengerem nafsu anggota DPR soal kunjungan keluar Negeri," tegas Roy.
Menurut Roy jika saja DPR mampu memprioritaskan untuk kepentingan rakyat. Maka ada banyak hal yang diselesaikan ketimbang anggaran dipake untuk jalan-jalan ke luar Negeri. "Jadi ada hal prioritas dalam membantu masyarakat. Misalnya membangun gedung sekolah yang rusak," pungkasnya.
Seperti diketahui DPR mendapat jatah anggaran rata-rata sebesar RP 4,7 Triliun atau sekitar 0,24 % terhadap total belanja negara.