MONITOR, Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat Angkatan Muda Satkar Ulama Indonesia (DPP AMSI) menilai Presiden ke-2 Republik Indonesia, H.M. Soeharto, layak dianugerahi gelar Pahlawan Nasional atas jasa dan dedikasinya membangun bangsa, baik dalam bidang pembangunan fisik maupun pembinaan karakter masyarakat Indonesia.
Sekretaris Jenderal DPP AMSI, Azrizal Nasri, mengatakan bahwa peran Soeharto dalam membangun Indonesia tidak hanya terlihat dari keberhasilan pembangunan infrastruktur dari Sabang sampai Merauke, tetapi juga dari upayanya menata peradaban dan pendidikan bangsa.
“Soeharto bukan hanya membangun jalan dan gedung, tetapi juga membangun peradaban manusia Indonesia. Di masa beliau, lahir kebijakan pendidikan dasar sembilan tahun yang membuka kesempatan belajar lebih luas bagi anak-anak di seluruh pelosok negeri,” ujar Azrizal Nasri dalam keterangan persnya, Sabtu (8/11/2025).
Lebih lanjut, Azrizal menilai bahwa Soeharto memiliki kontribusi besar dalam menjaga hubungan harmonis antara ulama dan umara (pemimpin pemerintahan), yang menjadi fondasi penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Beliau adalah penjaga harmoni antara ulama dan umaro. Melalui Satkar Ulama Indonesia yang didirikannya pada tahun 1970-an, Soeharto berupaya memastikan bahwa pembangunan spiritual dan moral bangsa berjalan beriringan dengan pembangunan ekonomi dan politik,” jelas Azrizal.
Satkar Ulama Indonesia yang digagas Soeharto pada masa kepemimpinannya di Partai Golkar menjadi wadah penting bagi para ulama untuk berkontribusi dalam arah kebijakan pembangunan nasional. Menurut Azrizal, langkah tersebut menunjukkan kepedulian Soeharto terhadap keseimbangan antara nilai-nilai keagamaan dan kebijakan pemerintahan.
“Soeharto berhasil menjaga keseimbangan antara agama dan negara. Figur seperti ini layak dikenang dan dihormati sebagai pahlawan nasional,” tegasnya.
DPP AMSI berharap pemerintah dapat mempertimbangkan dengan serius usulan pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden Soeharto sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasanya dalam menjaga keutuhan, pembangunan, dan moralitas bangsa Indonesia.