MONITOR, Kota Tual – Anggota Komisi IV DPR RI dan Guru Besar IPB University, Prof. Dr. Ir. H. Rokhmin Dahuri, MS, memberikan kuliah umum “Peran Mahasiswa Politeknik Negeri Perikanan Tual dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045” di Kampus Politeknik Negeri Perikanan Kota Tual pada Kamis (6/11/2025).
Pada kesempatan tersebut, Prof Rokhmin memberikan semangat ratusan mahasiswa untuk tampil menjadi garda terdepan pengelola potensi laut Tual. Acara tersebut dihadiri lebih dari 200 mahasiswa juga turut disaksikan oleh Wakil Walikota Kota Tual, H. Amir Rumra.
Dalam paparannya, Prof. Rokhmin Dahuri menyoroti potensi perikanan Kota Tual yang luar biasa, dengan wilayah laut mencapai 98% dari total area. Namun, potensi sebesar 1,733 juta ton/tahun yang berasal dari WPP 714 dan 715 baru termanfaatkan sebesar 2% saja.
“Mahasiswa Politeknik Tual harus memiliki kemauan diri yang kuat dan berorientasi bukan sebagai ASN, melainkan sebagai entrepreneur, praktisi, dan perintis usaha perikanan. Peran ini sangat penting untuk berkontribusi aktif terhadap ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di sektor perikanan Tual yang lautnya membentang luas,” katanya.

Sementara itu, Wakil Walikota Tual, H. Amir Rumra berharap kepada mahasiswa agar ilmu yang disampaikan Prof. Rokhmin tidak disia-siakan. “Kita harus benar-benar memaknai apa yang beliau sampaikan karena hari ini sangat jarang kita bisa menemukan keteladanan ketika suatu ilmu itu disampaikan,” ujarnya.
Beliau juga menyatakan rasa syukurnya atas kehadiran Prof. Rokhmin sebagai Anggota Komisi IV DPR RI dan mantan Menteri KKP atas dukungan kongret khususnya pada program Kampung Nelayan Merah Putih yang diharapkan dapat menyejahterakan nelayan dan mendukung industri perikanan lokal.
Sebagai informasi, Prof Rokhmin Dahuri melakukan berbagai agenda pada kunjungan kerjanya di Kota Tual. Agenda tersebut antara lain Kunjungan ke Pulau Tayando Tam, melakukan survey sebagai calon lokasi pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP). Lokasi yang dipilih adalah pada bagian selatan Pulau agar dapat membantu pemerataan penduduk yang saat ini berjumlah sekitar 2000 jiwa yang menumpuk di bagian tengah pulau.

Kehadiran KNMP di Tayando Tam juga diharapkan mampu mendongkrak ekonomi warga dimana 100% mata pencaharian masyarakatnya adalah sebagai nelayan tradisional. “Karena teknologi yang terbatas pada aspek hulu dan hilir, maka nelayan hanya dapat menangkap sedikit ikan. Harapannya dengan kehadiran KNMP di pulau Tayando Tam, masyarakat dapat meningkatkan tangkapannya dengan menggunakan alat tangkap modern di kapal yang lebih besar dan menyimpan hasil tangkapan secara berkualitas dan banyak dengan menggunakan cold storage,” ungkap Prof Rokhmin.
Prof rokhmin sangat mengapresiasi semangat dan kekompakan Pemerintah Daerah Kota Tual yang dinilai sejalan dengan harapan komisi IV DPR RI, bahwa indikator kinerja utama KKP adalah bukan hanya meningkatkan sarana produksi, menjaga keberlanjutan stok ikan dialam, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan melalui peningkatan produktivitas pendapatan.