Minggu, 5 Oktober, 2025

Para Peserta Mancanegara Kagum pada Tradisi Turats Pesantren Indonesia

MONITOR, Jakarta – Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Internasional pertama yang digelar di Pesantren As’adiyah Wajo, Sulawesi Selatan, menjadi panggung pembuktian tradisi keilmuan pesantren Indonesia. Para peserta mancanegara mengaku terpesona dengan kekayaan khazanah kitab kuning (turats) yang masih hidup dan terjaga di bumi Nusantara.

Mu Ham Mach dari Vietnam menyebut pengalaman mengikuti MQK Internasional sebagai kesempatan yang sangat berharga.

“Kami belajar banyak dari tradisi pesantren Indonesia. Penguasaan kitab turats yang sangat mendalam ini benar-benar membuka wawasan kami,” ungkapnya, Sabtu (4/10/2025).

Hal senada disampaikan Sen Lamiyas dari Kamboja. Ia menilai tradisi kajian kitab kuning yang terus berkembang di pesantren Indonesia merupakan warisan agung yang patut ditiru.

- Advertisement -

“Kami berharap tradisi semacam ini bisa tumbuh juga di negara kami. Kitab turats adalah warisan peradaban Islam yang sangat berharga,” katanya.

Sementara itu, Mohamed Khairie asal Brunei Darussalam menegaskan bahwa MQK Internasional memberikan inspirasi baru.

“Kami ingin semangat mengkaji kitab turats juga semakin kuat di negara kami. Bahkan ke depan, kegiatan seperti ini bisa digelar lintas negara,” ujarnya.

Bagi para peserta, MQK Internasional bukan hanya kompetisi, melainkan diplomasi budaya pesantren Indonesia di mata dunia. Pesantren terbukti tidak hanya menjaga warisan klasik Islam, tetapi juga meneguhkan perannya sebagai poros keilmuan yang relevan dengan tantangan zaman.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER