MONITOR, Sintang – Belakangan ini sejumlah pihak termasuk beberapa alumni Pondok Pesantren Darul Ma’arif Sintang Kalimantan Barat menyuarakan kegelisahan mereka atas kondisi lembaga pendidikan Islam yang berdiri sejak 1990-an itu. Pasalnya sudah lebih dari tiga tahun, pesantren yang dahulu dikenal aktif dalam proses kaderisasi kini terkesan terhenti.
Alumni yang juga salah satu guru yang pernah mengabdi di MTs Ma’arif 3 Sintang dan MA Ma’arif, Mutoliga mengaku prihatin atas kondisi tersebut. Atas dasar itu ia meminta kepada Saiful Anam, Ketua PCNU Sintang, dan Awam Sanjaya, Ketua LP Ma’arif Sintang agar menghidupkan dan membesarkan kembali lembaga pendidikan yang pernah berkembang pesat di bawah kepemimpinan KH. Mohamad Gozali tersebut.
“Kami meninta kepada Saipul anam dan Awam sanjaya untuk segera mengaktifkan pendidikan dinkingkungan tersebut harus bertangung jawab untuk membesarkan kembali,” katanya kepada media, Sabtu (16/8/2025).
“Melihat kondisi saat ini, saya benar-benar sedih. Dahulu bangunan yang kokoh, sarana prasarana memadai, serta prestasi gemilang pernah kita raih. Saya berharap suasana itu bisa kembali,” tegasnya.
Selain itu dirinya berharap bangunan ini jangan diperuntukkan untuk hal yang lain selain kegiatan pendidikan. Dirinya juga mengatakan, pondok ini pernah menjadi madrasah swasta yang tidak hanya mampu bersaing dengan lembaga sejenis, tetapi juga sanggup berdiri sejajar dengan sekolah negeri di Kalimantan Barat.
Sebuah capaian yang lahir dari dedikasi panjang KH. Mohamad Gozali bersama masyarakat Sintang.
Beberapa alumni juga berharap, pihak-pihak terkait dapat segera menghidupkan kembali kegiatan pendidikan di lembaga ini.
Menurut mereka, sangat disayangkan jika bangunan yang sudah menelan banyak biaya dan dukungan masyarakat justru terbengkalai.
Mereka ingin pesantren ini kembali menjadi tempat tumbuhnya generasi berilmu dan berakhlak, seperti cita-cita awal pendiriannya.