Kamis, 26 Juni, 2025

Legislator Harap Iran dan Israel Gencatan Senjata dengan Tertib

MONITOR, Jakarta – Eskalasi perang Iran dan Israel mulai berdampak terhadap stabilitas keamanan global, termasuk mengganggu mobilitas masyarakat internasional. Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Muhammad Husein Fadlulloh berharap Iran dan Israel benar-benar mematuhi kesepakatan gencatan senjata.

“Konflik Iran-Israel tak lagi hanya berpotensi mengganggu pasokan energi dan perekonomian dunia, tapi sudah mulai berdampak terhadap stabilitas keamanan global. Penerbangan internasional sekarang mulai terganggu. Ini sangat mengkhawatirkan,” kata Husein, Rabu (25/6/2025).

Seperti diberitakan, perang antara Iran dan Israel turut berdampak pada penerbangan internasional. Konflik kedua negara tersebut menyebabkan penutupan sementara terhadap delapan wilayah ruang udara atau Flight Information Region (FIR) di kawasan Timur Tengah, meski FIR Bahrain dan Qatar sudah mulai dibuka.

Beberapa maskapai memutuskan untuk membatalkan jadwal terbang menuju Timur Tengah guna menghindari konflik. Maskapai-maskapai tersebut memilih membatalkan atau mengalihkan penerbangan menuju Timur Tengah usai Badan keselamatan penerbangan global, termasuk Safe Airspace, mengeluarkan peringatan atas meningkatnya risiko setelah serangan.

- Advertisement -

Peluncuran rudal dan pengoperasian pesawat nirawak menjadi ancaman bagi penerbangan komersial. Hal ini membuat mereka memilih untuk membatalkan atau mengalihkan rute penerbangan di mana Indonesia juga ikut terdampak. Sejumlah penerbangan dari atau menuju Indonesia dialihkan, bahkan ada yang dibatalkan.

Untuk itu, Husein berharap Iran dan Israel segera menghentikan perang yang telah banyak menimbulkan korban, terlebih kondisi semakin memanas dengan keterlibatan Amerika Serikat (AS) yang ikut menyerang Iran.

“Perang tidak pernah akan menjadi jawaban dari setiap konflik. Kami berharap Iran dan Israel dapat menyelesaikan perselisihan lewat jalur diplomasi sesuai dengan aturan hukum internasional,” tuturnya.

Husein pun menyoroti bagaimana ketegangan di Timur Tengah masih berlanjut walaupun Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan Iran dan Israel telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata. Apalagi Israel juga menuduh Iran kembali melakukan serangan setelah gencatan senjata diberlakukan.

“Tentunya kita berharap Iran dan Israel dapat tertib mematuhi gencatan senjata. Serangan saat gencatan senjata justru akan memperburuk situasi,” ungkap Husein.

Husein yang juga duduk di Komisi VI DPR itu berharap semua pihak dapat menahan diri, dan tidak lagi saling serang. Hal tersebut menyusul konflik semakin panjang setelah Iran mengirim rudal ke pangkalan udara AS di Doha, Al Udeid, sebagai serangan balasan meskipun serangan di Qatar itu dapat ditangkis.

“Cukup sudah masyarakat tak bersalah menjadi korban perang, termasuk kelompok rentan seperti anak-anak, perempuan, dan lansia. Negara di dunia harus semakin tegas mendesak pengakhiran perang,” tegasnya.

Di sisi lain, Husein menyambut positif langkah Pemerintah yang melakukan upaya evakuasi terhadap warga negara Indonesia (WNI) ke Tanah Air seiring memanasnya perang Iran-Israel. Ia pun mendorong Pemerintah untuk memperkuat diplomasi aktif di tingkat global dan mengantisipasi dampak eskalasi konflik di Timur Tengah.

“Langkah Pemerintah sudah tepat untuk mengevakuasi WNI dari Iran di tengah semakin memburuknya perang antara Iran-Israel,” ujar Husein.

Sebagai informasi, sebanyak 11 WNI yang dievakuasi dari Iran telah tiba di Jakarta pada Selasa (24/6) malam. Kepulangan mereka merupakan bagian dari proses evakuasi tahap pertama yang dilakukan Kementerian Luar Negeri menyusul konflik Iran-Israel yang kian memanas.

Tak hanya itu, Pemerintah juga menyiapkan rencana kontijensi dan evakuasi terhadap WNI lainnya dan terus mengantisipasi perkembangan situasi di Iran untuk memutuskan evakuasi lanjutan. Terlebih, eskalasi konflik Iran dan Israel terus memanas setelah keterlibatan langsung militer Amerika Serikat dalam membombardir tiga fasilitas nuklir di Iran.

Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan jajarannya untuk segera mengevakuasi WNI menyusul perang Iran-Israel terus berlanjut. Menurut Kemenlu, total ada sekitar 380 WNI yang tercatat tinggal di Iran. Kemenlu menyatakan telah mengeluarkan sebanyak 97 WNI dari Iran.

Saat ini, Pemerintah tengah menyiapkan proses evakuasi tahap 2 bagi para WNI. Husein berharap semua proses pemulangan WNI ke Tanah Air dapat berjalan lancar mengingat evakuasi cukup sulit dilakukan karena situasi di Iran yang masih genting.

“Tapi kita percaya Pemerintah di bawah komando Presiden Prabowo Subianto telah melakukan langkah-langkah diplomasi dengan baik terhadap negara di sekitar Iran untuk membantu proses pemulangan WNI,” sebut Legislator dari Dapil Jawa Barat XI itu.

Husein pun mendukung langkah Pemerintah Indonesia yang mendorong semua pihak untuk mengutamakan jalur diplomasi guna menyelesaikan konflik Iran-Israel yang meningkat pascaserangan Amerika Serikat. Menurutnya, langkah Pemerintah sejalan dengan DPR RI yang juga menyerukan agar konflik Iran dan Israel diselesaikan di meja perundingan.

Lebih lanjut, Husein mendorong Pemerintah terus melakukan lobi-lobi untuk perdamaian dunia dalam forum-forum multilateral, seperti Sidang Umum PBB, pertemuan negara-negara Nonblok dan pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). DPR, termasuk BKSAP, juga disebut ikut berpartisipasi melakukan lobi-lobi perdamaian melalui diplomasi parlemen.

“Kami juga mendorong Pemerintah untuk melakukan diplomasi aktif melalui forum internasional untuk menyerukan agar para pihak segera meredakan ketegangan, dan menegakkan kewajiban mereka berdasarkan Piagam PBB dan peraturan hukum internasional lainnya,” tutur Husein.

“PBB harus melakukan mediasi agar konflik ini tidak meluas dan jangan sampai terjadi perang dunia III seperti yang dikhawatirkan banyak kalangan,” pungkasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER