Minggu, 11 Mei, 2025

LPDB Salurkan Pembiayaan, Wamenkop Dorong Koperasi Kopi Jadi Motor Ekonomi Desa

MONITOR, Bandung – Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) menyalurkan pembiayaan dana bergulir kepada Koperasi Produsen Petani Kopi Java Preanger sebagai bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap penguatan ekonomi kerakyatan melalui koperasi. Penyerahan secara simbolis dilakukan langsung oleh Wakil Menteri Koperasi RI, Ferry Juliantono, di Bandung, Sabtu (10/5/2025).

Ferry menekankan bahwa koperasi bukan sekadar organisasi ekonomi, tetapi alat perjuangan rakyat untuk memperkuat posisi tawar, mengakses pasar, dan memperjuangkan harga yang adil bagi para petani.

“Ini adalah bukti nyata bahwa koperasi yang dikelola secara profesional, transparan, dan berorientasi pada kesejahteraan anggota mampu menjadi mitra strategis dalam pembangunan ekonomi rakyat, khususnya di sektor pertanian dan perkebunan,” ujar Ferry.

Ferry juga menyinggung pentingnya program nasional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Program ini bertujuan membentuk 80.000 koperasi desa yang mampu menjawab tantangan ekonomi lokal.

- Advertisement -

“Saya berharap Koperasi Java Preanger nantinya bisa bersinergi dengan Kopdes Merah Putih dan menjadi contoh bagi koperasi lain di Indonesia,” tambahnya.

Lebih jauh, Ferry juga menggarisbawahi pentingnya transformasi digital, tata kelola yang baik, serta integritas dalam pengelolaan koperasi. Ia menyebut koperasi sebagai jembatan utama menuju pembangunan desa yang berkelanjutan, baik dari aspek ekonomi, sosial, maupun lingkungan.

“Semoga penyaluran dana bergulir kepada koperasi java preanger dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kapasitas usaha dan kesejahteraan para petani anggota koperasi,” kata Wamenkop.

LPDB Siap Kawal Koperasi Naik Kelas

Sementara itu, dalam kesempatan terpisah Direktur Utama LPDB, Supomo, menegaskan bahwa pembiayaan kepada Koperasi Java Preanger merupakan bagian dari upaya LPDB dalam memperkuat koperasi sektor riil, khususnya koperasi berbasis komoditas unggulan daerah. Supomo menyampaikan bahwa LPDB tidak hanya menyalurkan dana, tetapi juga memberikan pendampingan yang komprehensif agar koperasi dapat bertumbuh secara berkelanjutan.

“LPDB hadir bukan hanya sebagai lembaga pembiayaan, tetapi sebagai katalisator transformasi koperasi. Kami mendorong koperasi untuk naik kelas, tidak hanya dari sisi permodalan, tetapi juga dalam tata kelola, kapasitas manajerial, hingga pemanfaatan teknologi digital,” ungkap Supomo.

Supomo menambahkan, koperasi bisa menjadi kuat sebagai entitas bisnis jika dibangun dengan tata kelola yang baik, ekosistem bisnis yang jelas, basis petani yang kuat, serta produk kopi berkualitas yang bisa bersaing di pasar ekspor.

Supomo menyebutkan Koperasi Java Preanger memiliki potensi besar menjadi model koperasi kopi yang mampu mengatur rantai nilai, mulai dari produksi, pengolahan, hingga pemasaran.

“Dengan pembiayaan ini, kami ingin melihat koperasi tidak hanya menjual biji kopi mentah, tapi juga mengembangkan produk olahan, membangun merek, bahkan memiliki jaringan distribusi. Nilai tambah seperti inilah yang membuat koperasi punya daya saing dan dampak ekonomi yang signifikan,” terang Supomo.

Supomo menekankan bahwa misi LPDB adalah memperkuat koperasi agar menjadi tulang punggung ekonomi desa termasuk dengan program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Dengan kolaborasi bersama pemerintah daerah, asosiasi, dan mitra strategis, ia optimistis koperasi seperti Java Preanger akan menjadi koperasi naik kelas.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER