MONITOR, Jakarta – Menteri Agama Nasaruddin Umar meninjau langsung proses pengurusan bio visa jemaah haji di Gedung Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), Kantor Pusat Kementerian Agama, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Dalam kunjungan tersebut, Menag juga mengapresiasi kinerja para karyawan Siskohat yang bekerja dalam sistem shift.
“Saya sangat mengapresiasi kinerja Siskohat yang selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji kita,” ujar Menag Nasaruddin Umar, Senin (5/5/2025).
Dalam kesempatan itu, Kasubdit Dokumen dan Perlengkapan Haji Reguler Direktorat Pelayanan Haji Dalam Negeri, Khairun Naim, menjelaskan bahwa para karyawan Siskohat bekerja dalam pola shift untuk memastikan pelayanan berjalan tanpa henti.
“Shift karyawan itu berganti tiap 8 jam. Kalau weekday ada 2 shift, kalau weekend ada 3 shift,” terang Kasubdit Khairun Naim.
Kasubdit Kahirun Naim menjelaskan bahwa bio visa merupakan aplikasi pendaftaran visa haji berbasis perekaman biometrik seperti sidik jari, foto wajah, dan foto paspor, yang menjadi salah satu syarat wajib bagi calon jemaah haji agar bisa masuk ke Arab Saudi secara resmi.
“Bio visa haji adalah aplikasi yang digunakan untuk mendaftar visa haji melalui perekaman biometrik, seperti sidik jari, foto wajah, dan foto paspor,” jelas Khairun Naim.
Kasubdit Khairun Naim menambahkan bahwa sistem bio visa sangat membantu jemaah karena tidak perlu lagi datang ke kedutaan atau konsulat Arab Saudi di Indonesia.
“Aplikasi Bio Visa ini memberikan kemudahan bagi jemaah haji dalam pengurusan visa tanpa perlu mengunjungi kedutaan dan konsulat Arab Saudi,” pungkasnya.