Rabu, 19 Maret, 2025

Kemenperin dan Hiroshima University Perkuat Sinergi dalam Pengembangan SDM

MONITOR, Jakarta – Indonesia dan Jepang aktif menjalin kerja sama bilateral dalam berbagai bidang, termasuk dalam upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM). Hal ini terealisasi melalui kolaborasi antara Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dengan Hiroshima University, Jepang.

“Saya menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang erat dan kuat antara Kemenperin dengan Hiroshima University. Saya merasa senang sekali dan sangat menyambut baik atas kunjungan ini,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat melakukan pertemuan dengan President of Hiroshima University, Mitsuo Ochi di Jakarta, Senin (17/3).

Menperin berharap, melalui pertemuan ini, dapat semakin memperkuat hubungan dan kerja sama secara umum antara Indonesia dengan Jepang, dan secara khusus Kemenperin dan Hiroshima University. “Kami menegaskan komitmen bersama dalam mendukung pengembangan kapasitas SDM melalui berbagai inisiatif kerja sama pendidikan,” tuturnya.

Dalam pertemuan tersebut, Menperin juga memberikan apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan The 1st Hiroshima University Japanese Essay Contest for Indonesian Students Award Ceremony Program kemarin, Senin (16/3). Menurut Menperin, kegiatan ini merupakan langkah positif dalam meningkatkan motivasi pembelajaran bahasa Jepang di Indonesia serta memperkuat hubungan akademik antara kedua negara.

- Advertisement -

“Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada Hiroshima University karena telah memilih Kemenperin sebagai tempat pelaksanaan kegiatan tersebut. Kami akan terus memberikan dukungan terhadap Hiroshima University dalam penyelenggaraan kegiatan serupa di masa mendatang,” ujarnya.

Menperin pun sempat menyoroti hubungan industri yang erat antara Indonesia dan Jepang. Selama lima tahun terakhir, total perdagangan non-migas antara kedua negara tumbuh sebesar 8,5%, mencapai nilai USD 33,4 miliar pada tahun 2024.

“Indonesia mengekspor mutiara, komponen elektronik, nikel, karet, dan produk kayu ke Jepang. Di sisi lain, Indonesia mengimpor permesinan, komponen otomotif, besi baja, elektronik, dan plastik dari Jepang. Dari aspek realisasi investasi, tercatat Jepang menduduki peringkat keenam terbesar dengan nilai investasi sebesar USD3,4 miliar pada tahun 2024,” papar Menperin.

Sejalan dengan kinerja industri yang terus berkembang, Kemenperin juga terus berupaya mendorong peningkatan akses pendidikan bagi mahasiswa Indonesia guna mencetak SDM yang berdaya saing tinggi. Menperin optimistis, kerja sama antara Kemenperin dan Hiroshima University dapat terus berkembang, tidak hanya dalam ranah pendidikan tetapi juga dalam peningkatan kapasitas SDM secara lebih luas. “Pak Mitsuo Ochi dan delegasi, saya sangat senang dengan terlaksananya pertemuan ini dan terima kasih telah meluangkan waktu untuk berkunjung. Saya berharap pertemuan ini dapat bermanfaat untuk implementasi Nota Kesepahaman terkait program beasiswa antara Kemenperin dan Hiroshima University, serta program-program lain yang dapat dikerjasamakan,” pungkasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER