MONITOR, Jakarta – Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Wamenpora RI) Taufik Hidayat menghadiri Rapat Harmonisasi atas Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Pemberian Penghargaan Olahraga. Wamenpora ingatkan pentingnya ketelitian agar tak salah persepsi di kemudian hari. “Acara ini sangat bagus ya, kita memperhatikan atlet. Hanya saja, harus teliti dan jangan sampai salah persepsi untuk kajian-kajiannya,” kata Wamenpora Taufik Hidayat dalam sambutannya di AOne Hotel Jakarta, Selasa (19/11).
Menurut Wamenpora, hasil dari Rancangan Perpres tentang Pemberian Penghargaan Olahraga ini nantinya akan mengikat untuk jangka waktu yang lama. “Disini saya juga dari pemerintah mengingatkan kembali penggunaan bahasanya, harus bisa seadil-adilnya jangan sampai nanti sudah jadi tapi banyak yang masih kurang, dan akhirnya kerja dua kali,” tegasnya.
“Lebih baik pembahasan disini agak alot, agak lama sedikit tapi benar-benar dari semua instansi bisa memahami hasil outputnya. Terlebih kita di Kemenpora yang awalnya mewadahi sendiri karena data awalnya kan dari Kemenpora bekerjasama dengan lintas k/l,” sambungnya.
Yang terpenting lanjutnya, dari Rapat Harmonisasi ini mendapatkan atensi, ada respon yang sangat positif dari Kementerian Keuangan untuk menyetujui rancangan Perpres itu dan tinggal dikaji lebih detail. “Tadi juga ada pembatasan terkait usia, olimpian yang meraih medali emas, perak, perunggu, tadi saya juga memberi masukan terkait bagaimana dengan atlet-atlet yang lain yang memang mendapatkan prestasi di Asian Games dan sebagainya,” tutur Taufik.
“Tadi juga bagus diingatkan dari perwakilan Kemendagri, bahwa atlet yang bermain di level internasional itu adalah bisa menjadi kewenangan pusat seperti Kemenpora dan lainnya. Jadi, melalui rapat ini kita sinkronisasikan,” imbuhnya.
Wamenpora Taufik Hidayat menilai atlet yang berprestasi tingkat dunia seperti olimpiade dan paralimpiade bisa disebut sebagai pahlawan atas dedikasi untuk mengharumkan nama bangsa dan negara di dunia internasional. “Harapan saya melalui Perpres ini nanti menjadi jalan apa yang dicita-citakan para atlet untuk masa depan yang lebih baik. Bahwa atlet yang berprestasi tingkat dunia, seperti olimpiade itu pahlawan juga, mereka berlatih dan bertanding dari kecil ingin memberikan yang terbaik untuk bangsa,” urainya.
“Jadi, sangat pantas atlet seperti itu diberikan gelar pahlawan, dihormati, diapresiasi dan diperhatikan untuk masa depannya nanti, insya Allah saya disini sebagai Wamenpora bisa memberikan masukan dan membantu mereka agar kesejahteraan mereka lebih baik lagi,” pungkas Wamenpora Taufik.
Rapat Harmonisasi Rancangan Perpres Pemberian Penghargaan Olahraga yang juga dilaksanakan melalui daring ini dibuka oleh Ketua Tim Kerja Harmonisasi dari Kementerian Hukum Nur Rokhma Muliana. Turut hadir perwakilan dari lintas kementerian/lembaga, hadir pula Asdep Olahraga Masyarakat Suyadi Pawiro dan Plt. Kepala Biro Hukum dan Kerjasama Mulyani Sri Suhartuti.