MONITOR, Jakarta – Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah bersama MEQR World Bank menyelenggarakan Refreshment Fasilitator Guru Madrasah dalam program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB). Giat yang dihadiri ratusan guru fasilitator ini berlangsung di Jakarta, Senin (19/8/2024).
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Thobib Al Asyhar, menyatakan bahwa tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan kompetensi fasilitator dalam mengelola dan mendampingi kegiatan PKB guru madrasah.
Selain itu, para fasilitator juga diharapkan mampu menggunakan platform Learning Management System (LMS), sehingga dapat mendukung proses pembelajaran dan pelatihan. “Dengan penguasaan LMS, para fasilitator diharapkan dapat memaksimalkan proses pembelajaran dan pelatihan, sehingga lebih efektif, menarik, dan sesuai dengan kebutuhan peserta,” ujar Thobib.
Dikatakan Thobib, penyegaran materi dan metodologi yang relevan dengan tantangan pembelajaran saat ini, seperti Kurikulum Merdeka, menjadi fokus dalam kegiatan ini. “Kami ingin memastikan bahwa fasilitator mampu menyusun dan mengembangkan konten digital yang interaktif sesuai dengan kebutuhan peserta PKB,” jelasnya.
Selain itu Thobib berpesan bahwa fasilitator PPKB harus bisa menjalankan tugas profetik sebagai guru-guru inspiratif. Menurutnya, guru inspiratif dicirikan dengan tipologi personal yang sejak awal ingin menjalankan tugas kenabian (profetik).
“Bapak dan ibu guru semua adalah otang-orang terpilih dari sekian ratus ribu guru madrasah dari Sabang sampai Merauke. Jadi bapak dan ibu punya tanggung jawab moral untuk menjalankan tugas kenabian”, tegasnya.
Lebih lanjut Thobib menjelaskan bahwa tugas kenabian itu ada tiga, yaitu membacakan ayat-ayat Tuhan, membersihkan jiwa anak didik, dan mengajarkan tentang ilmu pengetahuan dan kearifan.
“Seperti ditegaskan dalam QS Al Jumuah ayat 2, bahwa tugas kenabiab seorang guru inspiratif adalah, pertama membacakan ayat-ayat Allah, baik yang kauniyah maupun qauliyah. Kedua, membersihkan jiwa anak didik. Artinya seorang guru harus mendidik moral anak-anak agar memiliki karakter yang baik. Ketiga, mengajarkan ilmu pengetahuan dan kearifan”, tuturnya.
Thobib berharap, agar guru madrasah mampu memberikan inspirasi bagi lingkungannya, yaitu guru yang kehadirannya dinantikan dan menjadi “ruh” bagi lembaga pendidikan. Menurutnya, guru inspiratif merupakan sosok ideal dalam menyampaikan ilmu dan nilai kepada para anak didik.
“Guru inspiratif tidak semata dimaknai sebagai sosok yang dapat menginspirasi orang lain dalam jumlah besar. Guru inspiratif adalah guru yang mampu menjadi simpul perubahan bagi murid-murid atau lingkungannya untuk arah pendidikan yang lebih baik dan produktif. Dalam teori metafisis, guru inspiratif akan menjadi magnet luar biasa yang menggerakkan energi alam” pungkasnya.
Sementara itu, Kasubdit Bina GTK MI/MTs selaku Koordinator Komponen 3 PMU REP MEQR, Fakhrurrozi, menekankan pentingnya penguatan jaringan dan kolaborasi antar fasilitator. “Kolaborasi ini memungkinkan fasilitator berbagi pengalaman, tantangan, serta solusi dalam mengelola kegiatan PKB, sehingga dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah,” katanya.
Dalam kegiatan refresment ini, lanjut Fakhrurrozi, para fasilitator juga diberikan ruang untuk mengevaluasi program PKB yang telah berjalan, mengidentifikasi hambatan, serta merumuskan langkah-langkah perbaikan ke depan. Menurutnya, salah satu tindak lanjut dari kegiatan ini adalah rencana untuk membuat pilot implementasi LMS PKB Guru melalui kelompok kerja (POKJA) serta memfasilitasi pelatihan implementasi POKJA melalui LMS tersebut.
“Kegiatan refreshment fasilitator daerah ini diharapkan dapat menghasilkan rencana tindak lanjut yang konkrit dan terukur, sehingga keberlanjutan dan keberhasilan program PKB madrasah berbasis LMS dapat tercapai dengan baik,” pungkasnya.
Kegiatan Refreshmen FASDA PKB Guru dan Tendik Madrasah diikuti oleh 389 peserta yang terdiri dari Fasilitator Daerah PKB Guru yang terdiri dari Guru MI, MTs, MA dari 17 provinsi di Indonesia. Dan melibatkan 57 narasumber yang berasal dari Widyaiswara Balaidiklat, Pengawas serta Kepala dan Guru Madrasah.