Senin, 25 November, 2024

Diskusi Majelis Wilayah KAHMI Jabar, Prof Rokhmin Dahuri Bongkar Kunci Sukses Memajukan Suatu Wilayah

MONITOR, Jakarta – Majelis Wilayah (MW) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jawa Barat menggelar diskusi publik di Auditorium Kampus Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ), Kamis (25/7). Tujuan digelarnya diskusi tersebut untuk memberikan pendidikan politik kepada publik, terutama generasi muda atau gen Z.

Dalam diskusi publik itu, MW KHAMI Jawa Barat mengundang Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS. Selain itu, Dr. Joni M. Sikumbang, Dedi Mulyadi, dr. Asad, Dr. Ir. H. E. Herman Khaeron, Ir. Soenoto, dan Prof. Dr. Achmad Kholiq.

Dalam kesempatan itu, Prof. Rokhmin Dahuri meyakini bahwa seluruh rakyat Indonesia, khususnya Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan) sangat mendambakan kehidupan bernegara ini cepat maju, adil makmur, berdaulat dan berkelanjutan.

Lalu, tersebut membeberkan mpentingnya mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul dalam pembangunan suatu wilayah dengan pemanfaatan potensi sumber daya yang dimiliki sebagai penggerak ekonomi untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat

- Advertisement -

“Untuk memajukan suatu wilayah, memakmurkan dan mensejahterakan suatu ada empat faktor yang menjadi kunci sukses,” ujar Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan 2020 – sekarang.yang mengangkat tema “Mengawal Pesta Demokrasi  Secara Beradab Untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045”.

Pertama, paparnya, memiliki rencana pembangunan jangka panjang (roadmap) dan jangka pendek (blueprint) yang tepat dan benar serta diimplementasikan secara komprehensif atau holistik (berkesinambungan)

“Kalau rencana pembangunan itu sudah dianggap komprehensif , tepat dan benar disusun oleh komponen bangsa yang cerdas , yang punya pengalaman, kepakaran, maka rencana pemkbangunan itu dilaksanakan secara bersinambungan,” jelas tuturnya.

Kedua, setiap komponen (penduduk, sektor pembangunan, dan kabupaten/kota) dari wilayah itu menyumbangkan kemampuan terbaiknya untuk mewujudkan wilayahnya menjadi maju dan makmur untuk kesejahteraan bersama.

“Tentunya komponen setiap wilayah harus saling bekerjasama,” kata ujar Duta Besar Kehormatan Kepulauan Jeju dan Kota Metropolitan Busan, Korea Selatan itu.

Ketiga, kerjasama antar komponen secara sinergis dan kelima, kepemimpinan yang baik, kuat dan kapabel.  “Minimal 60 persen dari jumlah penduduknya yang memiliki sumber daya manusia yang unggul, skill, etos kerja dan akhlak mulia,” tegas anggota Dewan Pakar MN-KAHMI itu.

Keempat, harus memiliki pemimpin yang kompetensi. Kemampuan, strong. Pemimpin tidak boleh lemah. Selain itu kita perlu pemimpin yang berkarakter atau memiliki iman dan takwa yang kokoh, terutama percaya pada Allah dan hari akhirat.

“Karena insan yang beriman yakin Allah Maha Pengatur, Maha Pencipta, dan terhindar dari kepemimpinan yang munafik dan pembohong,” tegas Ketua Masyarakat Akuakultur Indonesia itu.

Kemudian, Prof. Rokhmin Dahuri menegaskan ada tiga kunci utama agar kota Cirebon menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur (sebuah negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya).

“Pertama, ada pemimpin yang mempunyai konsep membangun, tapi konsep pembangunannya yang holistik, komprehensif, tepat dan benar. Berikutnya adalah diimplementasikan secara berekesinambungan,” ujarnya mengutip Prof. Walter Irsad  pemenang Nobel tahun 1979

Menurutnya, inilah problem utama reformasi. Ganti presiden, ganti menteri, ganti gubernur bongkar pasang. “Seolah-olah kinerja pemimpin sebelumnya brengsek semua,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Priode 2001-2004 itu.

Kedua, Prof. Rokhmin Dahuri menegaskan, wilayah itu harus punya konsep membangun wilayahnya. “Ketiga, kualitas sumber daya manusianya harus unggul,” jelas Ketua Dewan Pakar MPN (Masyarakat Perikanan Nusantara).

Lembaga Independen

Sebelumnya, dr. Asad menyampaikan, setelah diskusi publik ini, MW KAHMI Jawa Barat berencana membentuk lembaga independen yang akan mengawal dan menyelamatkan demokrasi di Indonesia.

Nantinya, lembaga ini akan berfungsi sebagai penyeimbang dan pengontrol bagi eksekutif, legislatif, dan seluruh stakeholder yang menjalankan tata kelola di wilayah-wilayah, termasuk Ciayumajakuning.

“Kolaborasi pentahelix antara akademisi, pemerintah, media, pengusaha, dan masyarakat sangat penting untuk mengawal NKRI,” ungkap dr. Asad.

Dia berharap, kegiatan ini  mampu mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga integritas pilkada.

“Dengan demikian, pemimpin yang terpilih nanti bisa membawa perubahan positif dan pembangunan berkelanjutan di daerah masing-masing,” tegasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER