Selasa, 26 November, 2024

Menag: Sidang Isbat jadi Ruang Dialog bagi Umat Islam

MONITOR, Jakarta – Sidang Isbat penentuan Idul Fitri bukan sekedar prosesi penentuan awal bulan Syawal, melainkan bentuk ikhtiar dan ruang dialog bagi umat Islam untuk saling bertukar pikiran.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas saat konfrensi pers Sidang Isbat penentuan 1 Syawal 1445 Hijriah. Menurutnya, sidang tersebut menjadi sarana bermusyawarah sekaligus menjadi titik temu bagi umat jika ada perbedaan pandangan.

“Ini bentuk ikhtiar agar umat Islam memiliki ruang dialog dan bertukar pikiran dalam menentukan kapan mulai melaksanakan ibadah dan berhari raya,” ujarnya dalam konfrensi pers, Selasa (9/4).

Lebih lanjut Menag menuturkan, sistem penanggalan bulan Qomariyah berdasarkan peredaran bulan dalam Islam merupakan ranah ijtihad yang paling tidak membutuhkan tiga disiplin ilmu sekaligus, diantaranya yakni ilmu falak, ilmu ijtihad, dan yang terakhir adalah fiqih.

- Advertisement -

“Idul Fitri menyangkut keputusan banyak pihak, baik pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat pada umumnya, maka keterlibatan pemerintah mutlak diperlukan,” tandasnya.

Sebagai informasi, Pemerintah menentukan 1 Syawal 1445 Hijriah atau Idul Fitri pada Rabu (10/4). Dimana Kemenag selalu menggunakan dua metode yang tidak bisa dinegasikan satu sama lain, yaitu hisab yang sifatnya informatif serta rukyat yang sifatnya konfirmatif.

Penentuan 1 Syawal sendiri dikonfirmasi berdasarkan ketinggian hilal yang berkisar antara 4 derajat 52,7 menit hingga 7 derajat 37,8 menit dan elongasi berkisar antara 8 derajat 23,68 hingga 10 derajat 12,94 menit.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER