MONITOR, Semarang – Kementerian Pertanian menjamin ketesediaan pasokan benih padi inbrida bagi para petani cukup. Hal tersebut merupakan komitmen Kementan untuk mempercepat kebutuhan masa tanam sebagaimana arahan Menteri Pertanian Amran Sulaiman belum lama ini.
Mentan menegaskan untuk mewujudkan akselerasi peningkatan luas tanam dan produksi padi dan jagung untuk setiap provinsi dan kabupaten/kota, Kementerian Pertanian pihaknya telah mengidentifikasi CPCL agar tercapai target secara tepat guna. Perluasan lahan tanam ini dilakukan sebagai kelanjutan dari program optimasi pemanfaatan lahan rawa yang pernah dilakukan Mentan Amran di masa kepemimpinannya di 2014-2019 lalu.
“Saya harap kita bisa jaga komitmen tingkatkan produksi padi dan jagung di tahun 2024 guna menambah jumlah produksi komoditas pertanian Indonesia.”
Menindaklanjuti hal tersebut, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan memastikan jika stok benih aman alias tercukupi. Hal tersebut sebagaimana hasil Rapat Koordinasi Penyediaan Benih Tahun Anggaran 2023/2024 yang digelar Jumat (10/11) di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi berharap bahwa pihaknya terus mendorong ketersediaan benih yang murah dan berkualitas bagi para petani. Saat ini, kata dia, ketersediaan benih padi inbrida pada bulan November Desember tahun 2023 tersedia cukup di lapangan
“Kemudian jumlah benih yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan bantuan benih pemerintah sebesar 3.660 ton setara luasan 146.400 ha,” jelas Suwandi.
Adapun sisanya diperuntukkan untuk free market sebesar 1.415 ton yang akan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan benih swadaya.
Hal senada diungkapkan Direktur Perbenihan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Yudi Sostro. Yudi memaparkan bahwa produsen benih berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan benih padi inbrida program bantuan pemerintah tahun 2024. Yakni seluas 3,5 juta ha, dengan kebutuhan benih sebar (BR) sebanyak 87.500 ton.
“Untuk kebutuhan Benih Pokok (BP) untuk tahun 2024 sebanyak 550 ton,” tambah Yudi.
Dia lantas merinci bahwa ketersediaan benih sumber di BBPSI Padi Sukamandi sampai bulan Desember 2023 sebanyak 111 ton dengan rincian kelas Benih Penjenis (BS) sebanyak 8 ton, Benih Dasar (BD) 40 ton dan Benih Pokok (BP) sebanyak 63 ton.
Adapun rencana produksi benih sumber BBPSI Padi Sukamandi tahun 2024 sebanyak 194 ton dari APBN dengan rincian BS sebanyak 12 ton, BD sebanyak 38 ton dan BP sebanyak 144 ton, serta 130 ton kelas BP dari kerjasama dengan Ditjen Tanaman Pangan.
“Kalau ditotal benih sumber BP yang akan tersedia pada tahun 2024 sebanyak 274 ton, masih terdapat kekurangan BP sebanyak 276 ton dari kebutuhan tahun 2024 sebanyak 550 ton,” beber Yudi.
Terkait kekurangan BP, Kementan memenuhinya dari kegiatan Mandiri Benih Tanaman Pangan di provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Lampung, dan Sulawesi Selatan.