MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, hadir dalam acara pelantikan dan deklarasi Relawan Prabowo Mania 08 Jawa Timur di Surabaya.
Dalam kesempatan tersebut, Hashim menyinggung tiga hal penting yang membedakan Prabowo Subianto dengan dua calon presiden lain yang sedang diperbincangkan di masyarakat.
Hashim menjelaskan bahwa karakter Prabowo memiliki perbedaan yang jelas. Saat ini ada tiga kandidat yang muncul, dimana salah satu di antaranya akan menghentikan atau tidak melanjutkan program yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.
Sedangkan satu kandidat lagi menyatakan akan melanjutkan program tersebut.
“Karakter Prabowo jelas beda. Yang sekarang muncul tiga kandidat. Yang satu (calon lain) akan menghentikan atau tidak melanjutkan program Pak Jokowi. Yang satu lagi menyatakan melanjutkan,” ujar Hashim.
Namun, menurut Hashim, yang menjadi pembeda utama adalah karakter Prabowo. Bagi calon yang melanjutkan pembangunan yang telah dilakukan oleh Jokowi, Hashim menjelaskan bahwa Prabowo memiliki hobi berat seperti naik kuda dan membaca buku.
Prabowo diketahui telah membaca ribuan buku, bahkan bisa mencapai 2-3 buku dalam seminggu.
“Yang satu lagi lawannya ya itu yang saya sebut ya nonton bokep. Saya terus terang nggak tahu apa itu bokep, mungkin itu istilah lama. Tapi ternyata saya lihat di kamus Google ternyata ada bokep itu apa,” ujar Hashim.
“Yang satu lagi kandidatnya suka bokep, sampai sekarang tidak menyesal dan (belum) menarik pernyataannya ya sampai sekarang. Kesimpulan kita itu di dalam video dia suka bokep. Ya oke. Tergantung siapa yang mau milih,” ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Hashim menekankan bahwa Prabowo Subianto adalah sosok yang pro olahraga. Prabowo aktif dalam bidang pencak silat dan pernah menjadi Ketua Umum Persatuan Pencak Silat Indonesia.
Selain itu, Prabowo juga mencintai sepak bola. “Yang satu lagi lawan Prabowo pesaingnya antibola Indonesia, antibola nasional. Terus terang saja banyak penggemar bola, termasuk saya dan kawan-kawan, kecewa. Kapan lagi anak-anak dan cucu saya yang suka nonton bola, kapan lagi Indonesia tuan rumah dan untuk alasan tertentu yang tidak masuk akal, lawannya Prabowo ikut menggagalkan piala dunia,” kata Hashim.
Terakhir, Hashim menyebutkan bahwa Prabowo bukanlah petugas partai, melainkan petugas rakyat Indonesia.